Ambon, 5/6 (Antaranews Maluku) - Harga kopra di pedagang pengumpul Kota Ambon saat ini anjlok tajam sehingga meresahkan para petani sehingga produksinya belum bisa dijual.

Salah seorang petani di Ambon, Remon, Selasa, mengaku kaget dengan harga kopra saat ini hanya Rp4.500/kg.

"Heran memang harga kopra anjlok sejak Januari 2018 yang hingga pertengahan Mei 2018 bervariasi Rp5.000 - Rp5.200/kg," ujarnya.

Dia mengeluh karena mengharapkan kopra dijual selanjutnya bisa membayar ongkos buruh yang memproses komoditi perkebunan tersebut.

"Harga kopra dengan nilai begitu, maka bisa mengharapkan apa dari kebutuhan hidup lainnya yang melonjak bertepatan dengan ibadah puasa," kata Hengky.

Pemerintah hendaknya memperhatikan harga kopra sehingga tidak meresahkan para petani karena pengolahannya membutuhkan anggaran relatif besar, terutama untuk ongkos buruh maupun transportasi.

"Saya mencatat harga kopra mencapai Rp10.800 per kg pada Agustus 2017, selanjutnya turun menjadi Rp8.800 per kg dan saat ini anjlok tajam sehingga keresahkan petani," ujar Remon.

Salah seorang petani asal Desa Pelita Jaya, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), La Ani, mengemukakan, kopranya sebanyak lima ton sudah dibawa ke Ambon sejak Maret 2018 hingga saat ini belum dijual.

"Saya ini bagaikan pepatah `sudah jatuh tertimpa tangga` karena tergiur harga kopra di Ambon melonjak. Namun, ternyata harus `gigit jari` karena saat ini hanya Rp4.500/kg," katanya.

Padahal, mengangkut kopra dari Piru ke Ambon mengeluarkan ongkos besar, baik untuk transportasi maupun buruh.

"Kalau harga kopra anjlok seperti itu mau membelanjakan apa untuk dibawa pulang ke keluarga di Piru, termasuk menyimpan bagi kebutuhan pendidikan anak - anak," kata La Ani.

Sedangkan, petani asal Desa Sepa, Kabupaten Maluku Tengah, Husein mengeluhkan anjloknya harga komoditi perkebunan tersebut pada beberapa bulan terakhir ini.

"Bagaimana mau menjual kopra kalau harganya anjlok hingga Rp4.500/kg," ujarnya.

Dia memutuskan menjual kopra di Ambon karena memprakirakan harga komoditi perkebunan ini bervariasi Rp8.500 hingga Rp9.000/kg.

"Saya diberitahu rekan petani asal Kabupaten SBB bahwa kopra di Ambon di atas Rp8.000/kg, makanya memutuskan menjual di ibu kota provinsi Maluku," kata Husein.

Padahal, hasil menjual kopra direncanakan membelanjakan bahan material rumah dan sisanya biaya pendidikan anak - anak serta kebutuhan menunaikan ibadah puasa dan perayaan Idul Fitri 1439 Hijriah.

"Saya membawa tiga ton kopra dengan biaya transport lumayan mahal dan setelah tiba di Ambon mendengar harganya anjlok, makanya menitipkan sementara di rumah saudara di desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau," ujar Husein.

Pewarta: Alex Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018