Ambon, 8/6 (Antaranews Maluku) - Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Maluku Tengah memandang perlu alokasi subsidi dari pemerintah untuk menstabilkan harga beras jenis premium yang dijual pedagang di Masohi, ibu kota kabupaten setempat di atas Harga Eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan Mendag pada 1 September 2017.

Kadis Perindag Maluku Tengah, Kace Pattiasina, dihubungi dari Ambon, Jumat, mengatakan, jenis beras premium dijual para pedagang di Masohi di atas HET yakni bervariasi Rp14.000 - Rp18.000 per Kg.

Padahal, Menteri Enggartiasto menetapkan harga beras jenis premium untuk Maluku Rp13.600/Kg dan beras medium Rp10.250/Kg.

"Kenaikan harga beras ini berlaku juga untuk antarpulau karena alasan transportasi, bongkar muat dan buruh," ujarnya.

Sedangkan, beras Perum Bulog dan produksi para petani di Seram Utara yang disubsidi Pemkab Maluku Tengah stabil.

Dia mengemukakan, masalah ini telah disampaikan para distributor bahan pokok masyarakat saat berdialog dengan staf dari Bank Indonesia perwakilan Maluku dari Tim Pengedali Inflasi Daerah (TPID) di Masohi pada akhir Mei 2018.

"Beras tiba di pelabuhan Yos Sudarso Ambon membutuhkan bongkar muat, buruh maupun transportasi ke pelabuhan Tulehu maupun Liang, pulau Ambon, selanjutnya di Masohi itu yang mengakibatkan harga mengalami kenaikan," ujar Kace.

Harga bahan pokok masyarakat yang dipasok dari Makassar maupun Surabaya ke pelabuhan Yos Sudarso Ambon, tetapi ongkos bongkar muat, transportasi dan buruh ke Masohi, relatif mahal sehingga mempengaruhi harga bahan pokok masyarakat.

Kendati tidak dirinci ongkos bongkar muat, transportasi dan buruh, tetapi berdampak terhadap harga jual bahan pokok masyarakat di pasar.

"Para distributor menyampaikan sebenarnya harga beras, gula pasir dan telur yang dijual para pedagang di pasar Masohi relatif lebih murah bila tidak mengeluarkan anggaran tambahan untuk bongkar muat, transportasi dan buruh," kata Kace.

Harga telur ayam ras saat ini dijual pedagang di pasar dengan harga bervariasi Rp2.000 - Rp2.500 per butir dan gula pasir bervariasi Rp1.400 - Rp1.500 per Kg.

Dia menyatakan, para distributor mengusulkan agar Pemkab Maluku Tengah berkoordinasi dengan Pemprov Maluku untuk meminta jalur tol laut itu menyinggahi Masohi sehingga harga bahan pokok masyarakat relatif lebih murah.

"Bahan pokok masyarakat dipasok langsung ke Masohi memperpendek rentang kendali transportasi maupun biayanya serta ongkos buruh sehingga harga bahan pokok masyarakat terkendali dan relatif murah sehingga tidak meresahkan masyarakat saat perayaan hari hari besar keagamaan," tandas Kace. Budi Suyanto.

Pewarta: Alex Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018