Ambon, 16/7 (Antaranews Maluku) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Maluku yang diukur menggunakan Gini Ratio tercatat sebesar 0,343 meningkat dibandingkan pada bulan September 2017.

"Gini Ratio Maluku pada Maret 2018 naik sebesar 0,022 poin, dimana pada September 2017 tercatat sebesar 0,321," kata Kepala BPS Provinsi Maluku, Dumangar Hutauruk di Ambon, Senin.

Gini Ratio Maret 2018 di daerah perkotaan dan perdesaan? sama-sama mengalami peningkatan, yaitu sebesar 0,007 poin, dan 0,001 poin bila dibandingkan?dengan September 2017.

Dumangar mengatakan, pada Maret 2018, distribusi pengeluaran kelompok penduduk 40 persen terbawah adalah sebesar 19,40 persen.

"Artinya pengeluaran penduduk masih berada pada kategori tingkat ketimpangan rendah," ujarnya.

Jika dirincih menurut wilayah , didaerah perkotaan angkanya tercatat sebesar 21,21 persen dan untuk daerah perdesaan angkanya tercatat sebesar 22,29 persen. keduanya termasuk kategori tingkat ketimpangan rendah.

Dumangar menjelaskan, salah satu ukuran ketimpangan yang sering digunakan adalah Gini Ratio. Nilai Gini Ratio berkisar antara 0-1. Semakin tinggi nilai Gini Ratio menunjukan ketimpangan yasng semakin tinggi.

"Gini Ratio Maluku pada Maret 2018 tercatat sebesar 0,343, naik 0,022 poin dibanding keadaan September 2017 tercatat sebesar 0,321," ujarnya.

Berdasarkan daerah tempat tinggal, Gini Ratio di daerah perkotaan pada Maret 2018 tercatat sebesar 0,314, angka ini naik sebesar 0,007 poin dibanding Gini Ratio September 2017 yang besar 0,307, dan turun sebesar 0,019 poin dibanding Gini Ratio Maret 2017 yang tercatat sebesar 0,333.

Untuk daerah perdesaan Gini Ratio Maret 2018 tercatat sebesar 0,291. Angka ini masih sebesar?0,001 poin dibanding Gini Ratio keadaan September? 2017 tercatat sebesar 0,290 dan turun 0,021 poin dibanding keadaan Maret 2017 yang tercatat sebesar? 0,312.

Sejalan dengan informasi yang diperoleh? dari Gini Ratio, ukuran ketimpangan Bank Duniapun mencatat hal yang sama?yaitu pertimpangan di perkotaan lebih tinggi dibanding dengan ketimpangan di perdesaan.

Presentase pengeluaran pada kelompok penduduk 40 persen terbawa di daerah daerah perkotaan pada Maret 2018 sebesar 21,21 persen, masih tergolong pategori rendah.

Sementara itu, persentase pengeluaran pada kelompok penduduk 40 persen terbawah di daerah perdesaan pada Maret 2018 tercatat sebesar? 22,29 persen, juga berada pada kategori rendah, namun relatif lebih merata dibanding daerah perkotaan.

Pewarta: John Soplanit

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018