Ternate, 6/9 (Antaranews Maluku) - Dinas Kesehatan Kabupaten Pulau Taliabu, Maluku Utara menggelar sosialisasi dan pelatihan intensifikasi penemuan kasus dan kampanye eliminasi kusta dan eradikasi frambusia.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pulau Taliabu (Pultab), Kuraisia Marsaoly melalui siaran pers yang diterima Antara, Kamis, mengatakan, pemerintah memberikan perhatian lebih besar terhadap beberapa penyakit tropis terabaikan dalam beberapa tahun terakhir.

Rencana jangka menengah 2015-2019 mencantumkan kusta sebagai salah satu indikator yang ingin dicapai. Penetapan kusta dan frambusia sebagai penyakit prioritas nasional melalui Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2017 tentang Rencana Kerja Pemerintah 2018.

"Indonesia memiliki target eliminasi kusta di seluruh provinsi tahun 2010. Tantangan yang dihadapi dalam Program Nasional Pencegahan dan Pengendalian Kusta adalah dukungan kebijakan dan minimnya dukungan kemitraan, penemuan dan penata laksana kasus, pencegahan, peningkatan kapasitas petugas, pemberdayaan masyarakat dan orang yang pernah mengalami kusta,  serta pengobatan pencegahan," jelas Kuraisia.

Strategi program nasional itu adalah penemuan kasus dan pengobatan secara dini, pelayanan bagi orang yang pernah mengalami kusta yang terintegrasi dengan pelayanan umum serta peningkatan kapasitas petugas kesehatan dalam pelaksanaan program nasional pengendalian kusta dan kesinambungan komitmen pemda dan pusat dalam program nasional pengendalian kusta.

"Indonesia merupakan negara penyumbang terbesar kasus frambusia wilayah Asia Tenggara. Laporan frambusia pada tahun 2016 menunjukkan masih ditemukannya 2.762 kasus di Indonesia, terbesar di 8 provinsi meliputi Sumatera Utara, Banten, Sulawesi Tengah, NTT, Maluku, Papua Barat, Papua dan, Maluku Utara, khususnya Kabupaten Taliabu jumlah kasus 2017 sebayak 8 kasus dan tahun 2018 sebanyak 2 kasus," ujarnya.

Sementara itu, Bupati Pultab, Hi Aliong Mus ketika dikonfirmasi menyatakan kusta dan frambusia oleh WHO digolongkan ke dalam kelompok penyakit tropis terabaikan.

"Secara nasional, Indonesia sudah mencapai eliminasi kusta pada tahun 2000. Tapi sampai saat ini indonesia masih peringkat ke tiga di dunia sebagai penyumbang penderita baru kusta terbanyak. Penyakit kusta masih ditakuti oleh sebagian masyarakat karena pengetahuan yang kurang, pengertian yang salah dan keliru tentang penyakit kusta dan farmbusia serta kecatatan yang ditimbulkannya," katanya.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018