Ternate, 4/10 (Antaranews Maluku) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Maluku Utara (Malut) mengerahkan 227 pengawas dalam menghadapi Pemungutan Suara Ulang (PSU) 2018 di Kecamatan Sanana, Kecamatan Taliabu Barat Kabupaten Pulau Taliabu dan enam desa di Halmahera Utara.

"Seluruhnya berjumlah kurang lebih 227 orang yang terdiri dari Bawaslu Provinsi, Bawaslu kabupaten dan kota, Panwaslu kecamatan dan pengawas desa serta TPS dan mendapat dukungan dari tim khusus pengawasan yang terdiri dari unsur pemantau dan pers," kata Ketua Bawaslu Provinsi Malut, Muksin Amrin SH MH usai menutup Rakernis Persiapan Pelaksaan PSU yang berlangsung di Ballroom Muara Hotel, Ternate, Kamis.

Muksin menyatakan, dari jumlah itu, 21 diantaranya merupakan pengawas provinsi (komisioner dan sekretariat), 61 personil dari empat Bawaslu kabupaten yang mengelar PSU, 12 personil dari Bawaslu kabupaten dan kota diluar daerah PSU, 9 pengawas kecamatan, 90 pengawas desa, dan 82 pengawas TPS, sisanya diback up dari tim khusus yang terdiri kalangan pers dan pemantau Pemilu (KIPP) Malut.

Dia mengatakan, tugas pengawasan sendiri sudah berjalan semenjak pelaksanaan pencermatan Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Kecamatan Sanana dan Taliabu serta proses pencocokan dan penelitian (Coklit) data pemilih enam desa Kao Teluk.

"Pengawasan akan lebih lebih difokuskan nanti pada saat distribusi logistik ke TPS dan pada saat pemungutan dan perhitungan suara di TPS serta rekapitulasinya, termasuk melakukan pengawasan agar tidak ada pasangan calon atau tim kampanyenya melakukan kegiatan yang bersifat kampanye atau sosialisasi," katanya.

Muksin mengakui, untuk hari H pelaksaan PSU nanti yang digelar pada 17 Oktober 2018, akan langsung dipantau oleh Bawaslu RI.

"Anggota Bawaslu Fritz Edward Sirait dan Sekjend Gunawan Suswantoro beserta pengawas dari Bawaslu RI akan turut melakukan pengawasan PSU di tiga kecamatan ini nantinya," kata Muksin.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018