Ambon, 21/10 (Antaranews Maluku) - Badan ekonomi kreatif (Bekraf) dan Yayasan Anugerah Musik Indonesia (AMI) menggelar Musikologi series ketiga sebagai upaya menggali potensi pelaku industri musik di Kota Ambon.

Musikologi series diperuntukkan kepada insan musik di Kota Ambon, untuk memupuk wawasan serta menggali potensi musik juga industri musik, kata Direktur Fasilitas Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI) Bekraf, Robinson Sinaga di Ambon, Sabtu.

"Kegiatan musikologi series dilaksanakan dua kali dalam satu tahun, tahun ini dilaksanakan di Kota Medan dan Ambon. Ambon dipilih karena memiliki potensi yang besar di bidang musik," katanya.

Menurut dia, Bekraf merupakan lembaga yang ditugaskan pemerintah untuk mengurusi industri kreatif, salah satu sub sektornya adalah musik.

"Kegiatan ini bertujuan agar insan musik di Ambon mendapat pengalaman dan semangat, sehingga tidak menilai musik hanya untuk hobby, tetap musik adalah sektor yang sangat berpotensi bisa mendatangkan ekonomi," katanya.

Ketua Yayasan AMI, Dwiki Dharmawan mengatakan, pihaknya bersama Bekrf terus menggali potensi dan memacu gairah ekosistem industri musik, terutama di Kota Ambon dalam upaya menuju kota musik dunia.

Kegiatan ini diharapkan dapat mendukung membantu para pelaku musik di Indonesia, khususnya Ambon untuk terus berkembang, meningkatkan profesionalisme, kualitas, kapasitas, produktivitas dan kreativitas.

"Setiap musik yang dimainkan harus "beyond the limit" atau tanpa batas, karena itu para musisi harus selalu siap dalam segala hal," kata Dwiki.

Sementara itu Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy menambahkan, musik bagi masyarakat Ambon bukan sekadar hobbi, tetapi menjadi kekuatan di bidang kreatif yang potensial.

"Kami sangat berterima kasih atas dukungan yang besar dari Bekraf, AMI dan Ambon Music Office (AMO), yang memberikan perhatian untuk merubah Ambon dari sisi musik menjadi sebuah kekuatan yang kreatif dan potensial," ujarnya.

Ia menyatakan, tahun 2019 Kota Ambon akan didaftarkan ke United Nations of Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) sebagai kota musik dunia.??? ?

"Tidak mudah menjadikan Ambon sebagai kota musik dunia, karena perlu kerja keras dan kerja sama dari semua pihak, karena setelah ditetapkan sebagai kota musik dunia, secara langsung industri musik akan berkembang dan membawa dampak ekonomi," tandasnya.

Musikologi series diikuti 500 peserta yang terdiri dari penyanyi lokal, pencipta lagu, pemilik studio rekaman, komunitas musik dari semua aliran, dan para guru jurusan musik di Kota Ambon.

Sejumlah insan musik Indonesia juga hadir sebagai panelis di antaranya, Badai eks Kerispatih (musisi/produser), Irfan Samsons (Publisher), Adrian khalif (Rapper), Firman Hidayat (Manager Kahitna/ Yovie Music Factory), Iqbal Siregar (tim A & R Emotion), Alex Handdy (tim Marketing & Promotion Warner Music Indonesia).

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018