Ternate, 9/11 (Antaranews Maluku) - Petani kelapa di Maluku Utara minta kepada pemerintah daerah setempat upayakan harga kopra naik, mengingat anjloknya harga komoditas itu dipasaran setempat yakni hanya Rp3.000-an per kg.

"Harga kopra yang hanya mencapai Rp3000-an per kg itu, petani kelapa pasti rugi, karena jangankan untuk membeli kebutuhan sehari-harinya, menutupi biaya produksi saja tidak cukup," kata salah seorang petani kelapa asal Kabupaten Halmahera Selatan, Ahmad Hasan di Ternate, Jumat.

Para petani kelapa kini memilih membiarkan buah kelapa di pohon, hingga tua dan jatuh ke tanah yang kemudian dikumpulkan dan dijual kepada para pedagang kelapa parut dengan harga Rp1.000 per buah.

Ahmad Hasan mengharapkan kepada pemda dan pihak terkait lainnya untuk mengupayakan naiknya harga kopra di pasaran minimal mencapai Rp8.000 per kg, karena dengan harga seperti itu petani bisa mendapatkan sedikit keuntungan dari memproduksi kopra.

Selain itu, diharapkan pemda memanfaatkan perusahaan daerah untuk membeli kopra petani dengan harga yang layak, karena kalau hanya mengharapkan para pedagang pengumpul dan pengusaha kopra tidak akan mungkin membeli dengan harga seperti itu.

Kepala Dinas Penindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Malut, Asrul Gailea mengatakan anjloknya harga kopra saat ini, tidak hanya terjadi Maluku Utara (Malut), tetapi di daerah lainnya di Indonesia akibat turunnya harga kopra di pasaran domestik dan pasar ekspor.

Turunnya harga kopra pasaran domestik, di antaranya disebabkan turunnya permintaan dari industri minyak goreng yang selama ini merupakan salah satu pembeli utama kopra sebagai dampak dari situasi perekonomian global yang belum stabil.

Ia mengatakan, Disperindag terus mendorong para petani kelapa di Malut untuk tidak hanya fokus memproduksi kopra, tetapi juga mulai memanfaatkan bahan lainnya dari kelapa, seperti tempurungnya menjadi briket dan airnya menjadi nata dekoko yang cukup laris di pasaran.

Di Malut tercatat ada 200ribu hektare lebih areal perkebunan kelapa dan selama ini menjadi tumpuan penghasilan bagi lebih dari puluhan ribu petani kelapa.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2018