Ternate, 17/1 (ANTARA News) - Para petani kelapa di Maluku Utara (Malut) menagih janji Pemprov Malut untuk menaikan harga kopra, karena sampai saat ini harga kopra di tingkat petani masih sangat murah.

"Pemprov Malut pernah berjanji bahwa pada awal 2019 harga kopra akan naik minimal Rp5.000 per kg, tetapi faktanya sekarang ini hanya mencapai Rp3.000-an per kg," kata salah seorang petani kelapa asal Kabupaten Halmahera Selatan, Ahmad Hasan di Ternate, Kamis.

Dengan harga kopra yang hanya Rp3.000-an per kg itu membuat petani kelapa malas memproduksi kopra, untuk menghindari kerugian karena untuk memproduksi kopra membutuhkan biaya rata-rata sekitar Rp3.200 per kg.

Menurut dia, Pemprov Malut seharusnya konsisten untuk merealisasikan janjinya untuk menaikan harga kopra, karena ada puluhan ribu petani di daerah ini yang menggantungkan hidup dari memproduksi kopra.

Apalagi dampak dari anjloknya harga kopra di Malut, tidak saja mengakibatkan petani kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, tetapi juga semakin kesulitan untuk membiayai pendidikan anak, terutama yang kuliah di perguruan tinggi.

Sementara itu, Gubernur Malut, Abdul Ghani Kasuba mengatakan Pemprov terus berupaya untuk menaikan harga kopra di tingkat petani melalui berbagai langkah, di antaranya melakukan pendekatan dengan industri untuk membeli kopra Malut dengan harga yang lebih tinggi.

Selain itu, Pemprov tengah mengupayakan masuknya investor di Malut untuk membangun industri pengolahan produk kelapa, tidak saja kopra tetapi juga produk lainnya dari kelapa, seperti tempurung dan sabutnya.

"Sudah ada investor yang bersedia membangun industri pengolahan kelapa di Malut dan diharapkan investor itu dapat segera merealisasikan investasinya di Malut, sehingga petani kelapa dapat menjual kopranya dengan harga lebih menguntungkan,"katanya.

Pemprov Malut juga berencana memberikan subsidi pengangkutan kopra kepada pengusaha dari petani ke daerah tujuan antar-pulau, seperti ke Sulawesi Utara dan Jawa Timur sehingga pengusaha pengumpul di Malut bisa membeli kopra petani dengan harga yang lebih tinggi.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019