Ternate, 20/2 (ANTARA News) - Objek Wisata Tanjung Waka di Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara semakin diminati wisatawan, ditandai dengan meningkatnya pengunjung di objek wisata itu.
"Wisatawan yang tertarik berkunjung ke Objek Wisata Tanjung Waka tidak saja wisatawan domestik, tetapi juga wisatawan mancanegara, seperti dari Australia, Italia, dan Amerika Serikat," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kepulauan Sula, Muhammad Drakel di Ternate, Maluku Utara, Rabu.
Banyak wisatawan yang berminat ke objek wisata bahari andalan Kepulauan Sula itu, karena selain menawarkan keindahan pantai pasir putih, juga keindahan panorama bawah laut di perairan sekitarnya.
Menurut dia, keindahan panorama bawah laut di perairan objek wisata Tanjung Waka tidak kalah jika dibandingkan dengan Raja Ampat di Papua Barat atau Wakatobi di Sulawesi Tenggara, baik dari segi keragaman terumbu karang maupun ikannya.
Terumbu karang di perairan Tanjung Waka, masih dalam kondisi baik, selain itu terdapat penyu hijau, yang pada setiap malam saat air pasang bermunculan di pantai untuk bermain atau bertelur.
Di sekitar Tanjung Waka itu, menurut Muhammad Drakel, juga ada sejumlah objek wisata alam yang tidak kala menarik, di antaranya air terjun yang langsung jatuh ke laut, sehingga wisatawan yang usai menyelam di laut bisa langsung mandi ke air terjun itu.
Pemkab Kepulauan Sula kini terus mempromosikan keberadaan objek wisata Tanjung Waka itu, di antaranya dengan menggelar Festival Tanjung Waka setiap tahun, yang akan diupayakan masuk dalam kalender kegiatan pariwisata Kementerian Pariwisata.
Ia menambahkan Pemkab Kepulauan Sula juga terus membenahi berbagai infrastruktur di Tanjung Waka, di antaranya membenahi akses jalan dari Kota Sanana menuju Tanjung Waka sepanjang 48 kilometer yang diharapkan pada 2019 ini sudah bisa diaspal.
Untuk fasilitas jaringan telekomunikasi di Tanjung Waka sejak akhir 2018 sudah ada, namun untuk jaringan internet sampai saat ini belum tersedia, sehingga menjadi keluhan tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke sana.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019
"Wisatawan yang tertarik berkunjung ke Objek Wisata Tanjung Waka tidak saja wisatawan domestik, tetapi juga wisatawan mancanegara, seperti dari Australia, Italia, dan Amerika Serikat," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kepulauan Sula, Muhammad Drakel di Ternate, Maluku Utara, Rabu.
Banyak wisatawan yang berminat ke objek wisata bahari andalan Kepulauan Sula itu, karena selain menawarkan keindahan pantai pasir putih, juga keindahan panorama bawah laut di perairan sekitarnya.
Menurut dia, keindahan panorama bawah laut di perairan objek wisata Tanjung Waka tidak kalah jika dibandingkan dengan Raja Ampat di Papua Barat atau Wakatobi di Sulawesi Tenggara, baik dari segi keragaman terumbu karang maupun ikannya.
Terumbu karang di perairan Tanjung Waka, masih dalam kondisi baik, selain itu terdapat penyu hijau, yang pada setiap malam saat air pasang bermunculan di pantai untuk bermain atau bertelur.
Di sekitar Tanjung Waka itu, menurut Muhammad Drakel, juga ada sejumlah objek wisata alam yang tidak kala menarik, di antaranya air terjun yang langsung jatuh ke laut, sehingga wisatawan yang usai menyelam di laut bisa langsung mandi ke air terjun itu.
Pemkab Kepulauan Sula kini terus mempromosikan keberadaan objek wisata Tanjung Waka itu, di antaranya dengan menggelar Festival Tanjung Waka setiap tahun, yang akan diupayakan masuk dalam kalender kegiatan pariwisata Kementerian Pariwisata.
Ia menambahkan Pemkab Kepulauan Sula juga terus membenahi berbagai infrastruktur di Tanjung Waka, di antaranya membenahi akses jalan dari Kota Sanana menuju Tanjung Waka sepanjang 48 kilometer yang diharapkan pada 2019 ini sudah bisa diaspal.
Untuk fasilitas jaringan telekomunikasi di Tanjung Waka sejak akhir 2018 sudah ada, namun untuk jaringan internet sampai saat ini belum tersedia, sehingga menjadi keluhan tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke sana.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019