Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) baik yang Berbasis Komputer (UNBK) maupun berbasis kertas pensil (UNKP) tingkat SMA, Madrasah Aliyah serta SMA Luas Biasa (SMALB) di 11 kabupaten/kota di Maluku berjalan lancar dan aman.
"Pelaksanaan UNBK maupun UNKP di 11 kabupaten/kota berjalan lancar dan aman. Tidak ada masalah krusial yang terjadi," kata Pelaksana Harian (Plh) Gubernur Maluku, Hamin Bin Thahir, di Ambon, Senin.
Hamin pada Senin(1/4)/ pagi membuka sampul ujian di SMA Negeri 11 Amboddn yang menerapkan UNBK dan diikuti 548 siswa, serta melakukan komunikasi jarak jauh dengan sejumlah pimpinan sekolah di 11 kabupaten/kota di Maluku untuk memastikan pelaksanaan UN berjalan lancar di semua daerah.
Menurutnya, secara umum pelaksanaan ujian nasional berjalan lancar, tetapi khusus UNBK di beberapa daerah mengalami kendala teknis, terutama jaringan listrik yang disediakan PT. PLN maupun koneksi jaringan internet yang melambat.
"Tetapi semua masalah itu sudah teratasi oleh PT. PLN dan Telkom sehingga pelaksanaan UNBK pada sekolah-sekolah yang ditentukan di 11 kabupaten/kota di Maluku berjalan lancar," tandasnya.
Hamin yang juga Sekda Maluku, berharap siswa tidak merasa takut atau tergesa- gesa menjawab pertanyaan, tetapi lebih teliti sehingga dapat meminimalisasi kesalahan.
Menurutnya, UN yang setiap tahun dilaksanakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merupakan salah satu faktor pengukur capaian standar kompetensi lulusan, standar isi serta proses belajar mengajar dan penilaian.
UN tidak lagi menjadi standar penentu kelulusan tetapi hasilnya akan digunakan untuk pemetaan mutu pendidikan, pertimbangan masuk perguruan tinggi dan pemberian bantuan bagi satuan pendidikan.
"UN juga tidak lagi dipandang sebagai sesuatu yang menakutkan, tetapi sebaliknya menjadi kesempatan menunjukkan eksistensi dalam mengelola pendidikan
sekolah maupun daya saing pendidikan di Maluku," kata Hamin
Khusus untuk sekolah-sekolah yang belum bisa menerapkan ujian berbasis komputer, Hamin menegaskan, pihaknya melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan akan terus meningkatkan koordinasi, termasuk mengupayakan anggaran untuk pengadaan komputer, sehingga di tahun mendatang semua sekolah dapat menyelenggarakan UNBK.
"Tidak hanya untuk SMA dan sederajat, tetapi hingga jenjang pendidikan SMP dan SD juga diupayakan agar semua sekolah dapat menyelenggarakan UNBK di tahun-tahun mendatang," katanya.
Kadis Pendidikan dan Kebudayaan, Saleh Thio mengatakan, sebanyak 22.699 orang siswa SMA/MA dan SMALB di Maluku mengikuti UN tahun 2019 sejak 1 - 4 April mendatang.
Peserta UN tersebut terdiri atas siswa SMA sebanyak 20.238 orang, Madrasah Aliyah 2.435 orang dan SMALB 26 orang siswa.
Sedangkah sekolah yang melaksanakan UN di Maluku sebanyak 346 unit yakni SMA 280 sekolah, 57 MA dan dan sembilan SMALB.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 311 sekolah menerapkan UNBK dan sisanya 35 sekolah menerapkan Ujian Nasional Berbasis Kertas Pensil (UNKP).
Sekolah yang melaksanakan UNKP terbanyak di Maluku Barat Daya (MBD) sebanyak sembilan sekolah, Seram Bagian Timur (SBT) tujuh sekolah, Kepulauan Aru empat sekolah dan Buru Selatan 1 sekolah.
"Sekolah yang masih melaksanakan UNKP umumnya berada di wilayah perbatasan antar negara, pulau terluar dan terpencil," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019
"Pelaksanaan UNBK maupun UNKP di 11 kabupaten/kota berjalan lancar dan aman. Tidak ada masalah krusial yang terjadi," kata Pelaksana Harian (Plh) Gubernur Maluku, Hamin Bin Thahir, di Ambon, Senin.
Hamin pada Senin(1/4)/ pagi membuka sampul ujian di SMA Negeri 11 Amboddn yang menerapkan UNBK dan diikuti 548 siswa, serta melakukan komunikasi jarak jauh dengan sejumlah pimpinan sekolah di 11 kabupaten/kota di Maluku untuk memastikan pelaksanaan UN berjalan lancar di semua daerah.
Menurutnya, secara umum pelaksanaan ujian nasional berjalan lancar, tetapi khusus UNBK di beberapa daerah mengalami kendala teknis, terutama jaringan listrik yang disediakan PT. PLN maupun koneksi jaringan internet yang melambat.
"Tetapi semua masalah itu sudah teratasi oleh PT. PLN dan Telkom sehingga pelaksanaan UNBK pada sekolah-sekolah yang ditentukan di 11 kabupaten/kota di Maluku berjalan lancar," tandasnya.
Hamin yang juga Sekda Maluku, berharap siswa tidak merasa takut atau tergesa- gesa menjawab pertanyaan, tetapi lebih teliti sehingga dapat meminimalisasi kesalahan.
Menurutnya, UN yang setiap tahun dilaksanakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merupakan salah satu faktor pengukur capaian standar kompetensi lulusan, standar isi serta proses belajar mengajar dan penilaian.
UN tidak lagi menjadi standar penentu kelulusan tetapi hasilnya akan digunakan untuk pemetaan mutu pendidikan, pertimbangan masuk perguruan tinggi dan pemberian bantuan bagi satuan pendidikan.
"UN juga tidak lagi dipandang sebagai sesuatu yang menakutkan, tetapi sebaliknya menjadi kesempatan menunjukkan eksistensi dalam mengelola pendidikan
sekolah maupun daya saing pendidikan di Maluku," kata Hamin
Khusus untuk sekolah-sekolah yang belum bisa menerapkan ujian berbasis komputer, Hamin menegaskan, pihaknya melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan akan terus meningkatkan koordinasi, termasuk mengupayakan anggaran untuk pengadaan komputer, sehingga di tahun mendatang semua sekolah dapat menyelenggarakan UNBK.
"Tidak hanya untuk SMA dan sederajat, tetapi hingga jenjang pendidikan SMP dan SD juga diupayakan agar semua sekolah dapat menyelenggarakan UNBK di tahun-tahun mendatang," katanya.
Kadis Pendidikan dan Kebudayaan, Saleh Thio mengatakan, sebanyak 22.699 orang siswa SMA/MA dan SMALB di Maluku mengikuti UN tahun 2019 sejak 1 - 4 April mendatang.
Peserta UN tersebut terdiri atas siswa SMA sebanyak 20.238 orang, Madrasah Aliyah 2.435 orang dan SMALB 26 orang siswa.
Sedangkah sekolah yang melaksanakan UN di Maluku sebanyak 346 unit yakni SMA 280 sekolah, 57 MA dan dan sembilan SMALB.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 311 sekolah menerapkan UNBK dan sisanya 35 sekolah menerapkan Ujian Nasional Berbasis Kertas Pensil (UNKP).
Sekolah yang melaksanakan UNKP terbanyak di Maluku Barat Daya (MBD) sebanyak sembilan sekolah, Seram Bagian Timur (SBT) tujuh sekolah, Kepulauan Aru empat sekolah dan Buru Selatan 1 sekolah.
"Sekolah yang masih melaksanakan UNKP umumnya berada di wilayah perbatasan antar negara, pulau terluar dan terpencil," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019