Dinas Kebersihan kota Ternate, Maluku Utara(Malut) menyatakan, kebanyakan pelaku usaha belum memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (Ipal), terutama perhotelan dan pengusaha kecil lainnya seperti bengkel motor maupun mobil.

"Bahkan saat  di rumah sakit dan puskesmas juga belum miliki Ipal untuk pengolahan limbah medis ," kata Kepala Bidang Persampahan, Dinas Kebersihan Kota Ternate, Yus Karim di Ternate, Sabtu.

Ia mengatakan keberadaan Ipal tersebut penting, sebab terkait dengan masalah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), sehingga dari hasil pemantauan selanjutnya dievaluasi agar bisa diterapkan di kota Ternate, karena belum tingginya kepedulian pelaku usaha untuk memiliki Ipal.

Dia mengatakan, pihaknya akan membahas mengenai  limbah padat, yang merupakan hasil buangan berbentuk padatan, lumpur atau bubur yang asalnya dari proses pengolahan, sebab limbah padat ini juga bisa berasal dari aktivitas industri serta domestik, sedangkan di kota Ternate kebanyakan masyarakat membuang kotak kemasan, bungkus, plastik, botol, kertas, kardus dan ban bekas.

"Bukan saja limbah padat, limba cair juga menjadi bahan berbahaya dan beracun yakni, air cucian, air hujan, rembesan AC, air sabun, minyak goreng buangan, dan sangat berbahaya adalah oli yang dimiliki pelaku usaha yang ada di kota Ternate," katanya.

Karena itu, katanya, hal ini harus ditangani dengan serius, agar pelaku usaha yang ada bisa membuat Ipal yang ditentukan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kota Ternate, agar Ipal  tidak dibuat asal jadi.

Olehnya itu, Yus mengimbau, setiap pelaku usaha yang dapat menghasilkan limbah B3 diminta agar memperhatikan dan menjaga agar tidak terjadi pencemaran, karena nantinya merugikan masyarakat dan terbawa sampai anak cucu.

"Jika seketika terjadi pencemaran limbah, berarti memulihkan itu kembali pastinya membutuhkan anggaran yang cukup besar," ujarnya.

Dia berharap semua pihak yang ada di kota ternate harus menjaga lingkungannya masing-masing dan itu harus dimulai dari diri sendiri, agar terbawa sampai anak cucu di kemudian hari.

"Kalau bukan kita siapa lagi dan bukan sekarang kapan lagi. Saya selaku penanggungjawab limbah B3 kota Ternate akan serius menangani masalah ini," tandas Yus.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019