Provinsi Maluku, Minggu, mengekspor lagi sedikitnya 6,4 ton ikan tuna fresh ke Jepang dari bandara internasional Pattimura Ambon.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Maluku, Elvis Pattiselano, mengatakan, ekspor yang dilakukan PT. Maluku Prima Mandiri memanfaatkan jasa maskapai penerbangan Batik Air dan Lion Air.

Ekspor langsung ini hanya transit di Jakarta setelah Pemprov Maluku dengan dukungan sejumlah pihak berkompoten menangani transaksi tersebut secara terpadu.

"Jadi nilai ekspor ikan tuna fresh Maluku ke sejumlah negara pada empat bulan terakhir ini melonjak tajam dibandingkan delapan bulan terakhir 2018 yang digalakkan ekspor pada Februari 2018, hanya mencapai 10 juta dolar AS," ujarnya.

Dia mengemukakan, ekspor tuna fresh juga dilakukan dua eksportir lainnya yakni PT. Harta Samudera dan PT. Cemerlang Laut Ambon.

Selain itu, kepiting bakau hidup oleh UD. Putri Desi ke Singapura dan Malaysia yang perdananya pada 12 Januari 2019 sebanyak 1,1 ton.

"Kepiting bakau hidup diekspor langsung dari Maluku saat ini semakin digemari para konsumen di Singapura dan Malaysia, di mana pada 4 Mei 2019 diekspor sebanyak 1,45 ton, menyusul pada 1 Mei 2019 tercatat 2, 04 ton.

Begitu pula, PT. Kamboti telah meluncurkan ekspor pala India, Belanda dan Umi Emirat Arab, di Pangkalan Utama TNI-AL (Lantamal) IX/Ambon pada 30 April 2019.

"Maluku saat ini kembali mengalami peningkatan ekspor, menyusul sempat terpuruk karena dampak tragedi kemanusiaan pada 1999," tandas Elvis.

Dia mengakui, setelah dibentuk tim peningkatan ekspor Maluku pada 8 November 2018 diketuai Asisten III Setda Maluku, Zulkifli Anwar beranggotakan Dinas Perindag , Bea dan Cukai,Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Pertanian, Badan Karantina Ikan, PT.Pelindo, PT. Angkasa Pura, Bank Indonesia Perwakilan Ambon, dan pihak-pihak terkait lainnya.

Tim melaksanakan kesepakatan bersama ekspor terpadu yang dikenal dengan "pelayanan 247".

Pelayanan ekspor 247 artinya semua pihak siap memberikan pelayanan selama 24 jam dalam sehari dan tujuh hari dalam seminggu tanpa libur, hingga produk ekspor tiba di negara tujuan.

"Sistem pelayanan ini juga menjamin seluruh dokumen ekspor yang dibutuhkan dapat diselesaikan dalam waktu cepat termasuk saat barang akan diberangkatkan melalui pelabuhan maupun bandara di Ambon menuju negara tujuan," tandas Elvis.
 

Pewarta: Alex Sariwating

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019