Bursa inovasi desa merupakan upaya memfasilitasi pertukaran ide kreatif antardesa maupun negeri di kota Ambon.
Asisten I bidang pemerintahan kota Ambon, Mintje Tupamahu menyatakan, pelaksanaan bursa inovasi di Ambon dilaksanakan tahun 2018 yang terbagi dalam dua klaster, dan saat ini dilaksanalan pada klaster arika yang terdiri dari tiga kecamatan di Ambon, Nusaniwe, Sirimau dan Leitimur Selatan.
"Bursa inovasi desa telah diadopsi setiap desa atau negeri dalam APBdes 2019, sesuai kebutuhan, permasalahan dan potensi desa," katanya di Ambon, Rabu.
Ia mengatakan, dua agenda utama pelaksanaan program inovasi desa adalah pengelolaan pengetahuan dan inovasi desa (PPID) serta penyedia peningkatan kapasitas teknis desa (P2KTD).
PPID menyediakan beragam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat yang inovatif, sehingga dapat dikembangkan, ditukar dan direplikasikan antardesa, wilayah dan daerah, untuk mempercepat perubahan desa menjadi lebuh kuat, mandiri, sejahtera dan demokratis sesuai harapan dan visi Undang-Undang Desa.
Pelaksanaan kegiatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat hasil replikasi, desa atau negeri didampingi tim P2KTD, dan difasilitasi tim inovasi Kota Ambon yang dibiayai oleh tim program inovasi desa.
Mintje menyatakan, kegiatan ini merupakan kesempatan strategis untuk mengetahui keberhasilan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa daerah lain, serta cara pelaksanaan yang telah divalidasi oleh Kementerian PDTT untuk kepentingan pembangunan desa atau negeri.
Bursa inovasi, lanjutnya, bukan pemeran produk, tetapi pameran pembangunan desa yang inovatif, karena itu diharapkan dapat mempengaruhi kualitas perencanaan dan penganggaran pembangunan desa tahun 2020, melalui komitmen replikasi desa sesuai kebutuhan masalah dan potensi yang beragam di setiap desa.
"Saya berharap seluruh peserta dapat mempelajari keseluruhan menu yang tersedia baik bidang pengembangan ekonomi lokal dan kewirausahaan, bidang pembangunan sumber day manusia maupun infrastruktur desa," ujarnya.
Ditambahkannya, sasaran pembangunan Kota Ambon diarahkan untuk menjadikan Ambon sebagai kota tujuan wisata tahun 2020, dengan ikon kota musik, kota ikan dan toleransi.
"Inovasi yang ditetapkan menjadi rencana inovasi desa atau negeri tahun 2019, yang diarahkan untuk mendorong sepenuhnya capaian ketiga tujuan pembangunan tersebut," tandas Mintje.
Bursa inovasi desa Klaster Arika menampilkan inovasi, yakni kecamatan Nusaniwe wisata paralayang yang terletak di Dusun Seri
Kecamatan Sirimau menampilkan proses pembuatan ikan asar Hative Kecil, sedangkan Kecamatan Leitimur Selatan menampilkan proses pengolahan buah tomi tomi menjadi selai, sirup dan anggur tomi tomi dari negeri Rutong.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019
Asisten I bidang pemerintahan kota Ambon, Mintje Tupamahu menyatakan, pelaksanaan bursa inovasi di Ambon dilaksanakan tahun 2018 yang terbagi dalam dua klaster, dan saat ini dilaksanalan pada klaster arika yang terdiri dari tiga kecamatan di Ambon, Nusaniwe, Sirimau dan Leitimur Selatan.
"Bursa inovasi desa telah diadopsi setiap desa atau negeri dalam APBdes 2019, sesuai kebutuhan, permasalahan dan potensi desa," katanya di Ambon, Rabu.
Ia mengatakan, dua agenda utama pelaksanaan program inovasi desa adalah pengelolaan pengetahuan dan inovasi desa (PPID) serta penyedia peningkatan kapasitas teknis desa (P2KTD).
PPID menyediakan beragam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat yang inovatif, sehingga dapat dikembangkan, ditukar dan direplikasikan antardesa, wilayah dan daerah, untuk mempercepat perubahan desa menjadi lebuh kuat, mandiri, sejahtera dan demokratis sesuai harapan dan visi Undang-Undang Desa.
Pelaksanaan kegiatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat hasil replikasi, desa atau negeri didampingi tim P2KTD, dan difasilitasi tim inovasi Kota Ambon yang dibiayai oleh tim program inovasi desa.
Mintje menyatakan, kegiatan ini merupakan kesempatan strategis untuk mengetahui keberhasilan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa daerah lain, serta cara pelaksanaan yang telah divalidasi oleh Kementerian PDTT untuk kepentingan pembangunan desa atau negeri.
Bursa inovasi, lanjutnya, bukan pemeran produk, tetapi pameran pembangunan desa yang inovatif, karena itu diharapkan dapat mempengaruhi kualitas perencanaan dan penganggaran pembangunan desa tahun 2020, melalui komitmen replikasi desa sesuai kebutuhan masalah dan potensi yang beragam di setiap desa.
"Saya berharap seluruh peserta dapat mempelajari keseluruhan menu yang tersedia baik bidang pengembangan ekonomi lokal dan kewirausahaan, bidang pembangunan sumber day manusia maupun infrastruktur desa," ujarnya.
Ditambahkannya, sasaran pembangunan Kota Ambon diarahkan untuk menjadikan Ambon sebagai kota tujuan wisata tahun 2020, dengan ikon kota musik, kota ikan dan toleransi.
"Inovasi yang ditetapkan menjadi rencana inovasi desa atau negeri tahun 2019, yang diarahkan untuk mendorong sepenuhnya capaian ketiga tujuan pembangunan tersebut," tandas Mintje.
Bursa inovasi desa Klaster Arika menampilkan inovasi, yakni kecamatan Nusaniwe wisata paralayang yang terletak di Dusun Seri
Kecamatan Sirimau menampilkan proses pembuatan ikan asar Hative Kecil, sedangkan Kecamatan Leitimur Selatan menampilkan proses pengolahan buah tomi tomi menjadi selai, sirup dan anggur tomi tomi dari negeri Rutong.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019