Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengajak masyarakat untuk membersihkan laut dari sampah lewat aksi "Menghadap Laut 2.0" yang diselenggarakan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama Pandu Laut Nusantara dan puluhan komunitas pecinta laut.
Kegiatan tersebut akan digelar pada 18 Agustus 2019 di 74 titik termasuk di pantai dan sungai di Indonesia sebagai cara memperingati Hari Kemerdekaan RI ke 74 tahun.
"Kami ingin 'awareness' (kesadaran) masyarakat Indonesia terhadap laut lebih tinggi, lebih bisa menjaga. Karena laut ini penting sekali," katanya dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis.
Susi menuturkan aksi Menghadap Laut 2.0 kali ini memasuki tahun kedua di mana pada kegiatan serupa tahun lalu ia hadir di Bitung, Sulawesi Utara.
Pada aksi tahun lalu, terkumpul sekitar 366 ton sampah plastik dari sekitar 100 titik kegiatan aksi.
"Bayangkan 360 ton sampah plastik dan itu hanya dia jam saja. Tahun ini saya akan ada di (Pantai Timur) Ancol, kita harap semua organisasi, individu, bisa ikut datang juga," katanya.
Ketua Umum Pandu Laut Indonesia Bustar Maitar menjelaskan kegiatan Menghadap Laut merupakan ide Menteri Susi karena selama ini bangsa Indonesia terus memunggungi laut.
"Dengan kegiatan ini laut kita jadi pandangan kita, makanya disebut Menghadap Laut," tukasnya.
Sementara itu, Kaka Slank selaku Pembina Pandu Laut mengatakan aksi tersebut diharapkan bisa membangun kesadaran masyarakat untuk mencintai dan menjaga laut, terutama dari sampah.
"Kalau untuk aktivis wisata bahari, bersihkan laut itu kan rutin. Tapi untuk orang awam, 'traveler' baru, kami ingin bangun kesadaran mereka soal jangan buang sampah, kurangi sampah plastik, itu yang mau bangun," ujar pemtolan band Slank itu.
Gerakan bersih pantai dan laut merupakan program tahunan yang dilakukan oleh KKP sejak 2002. Kegiatan tersebut kini telah menjadi bagian dari Aksi Rencana Nasional untuk pengurangan sampah plastik yang masuk ke laut.
Sedangkan Pandu Laut Nusantara merupakan gerakan sosial masyarakat yang diresmikan oleh Susi Pudjiastusi pada 2018 yang terdiri atas berbagai individu dan komunitas yang menaruh perhatian pada isu keberlangsungan kehidupan laut.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019
Kegiatan tersebut akan digelar pada 18 Agustus 2019 di 74 titik termasuk di pantai dan sungai di Indonesia sebagai cara memperingati Hari Kemerdekaan RI ke 74 tahun.
"Kami ingin 'awareness' (kesadaran) masyarakat Indonesia terhadap laut lebih tinggi, lebih bisa menjaga. Karena laut ini penting sekali," katanya dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis.
Susi menuturkan aksi Menghadap Laut 2.0 kali ini memasuki tahun kedua di mana pada kegiatan serupa tahun lalu ia hadir di Bitung, Sulawesi Utara.
Pada aksi tahun lalu, terkumpul sekitar 366 ton sampah plastik dari sekitar 100 titik kegiatan aksi.
"Bayangkan 360 ton sampah plastik dan itu hanya dia jam saja. Tahun ini saya akan ada di (Pantai Timur) Ancol, kita harap semua organisasi, individu, bisa ikut datang juga," katanya.
Ketua Umum Pandu Laut Indonesia Bustar Maitar menjelaskan kegiatan Menghadap Laut merupakan ide Menteri Susi karena selama ini bangsa Indonesia terus memunggungi laut.
"Dengan kegiatan ini laut kita jadi pandangan kita, makanya disebut Menghadap Laut," tukasnya.
Sementara itu, Kaka Slank selaku Pembina Pandu Laut mengatakan aksi tersebut diharapkan bisa membangun kesadaran masyarakat untuk mencintai dan menjaga laut, terutama dari sampah.
"Kalau untuk aktivis wisata bahari, bersihkan laut itu kan rutin. Tapi untuk orang awam, 'traveler' baru, kami ingin bangun kesadaran mereka soal jangan buang sampah, kurangi sampah plastik, itu yang mau bangun," ujar pemtolan band Slank itu.
Gerakan bersih pantai dan laut merupakan program tahunan yang dilakukan oleh KKP sejak 2002. Kegiatan tersebut kini telah menjadi bagian dari Aksi Rencana Nasional untuk pengurangan sampah plastik yang masuk ke laut.
Sedangkan Pandu Laut Nusantara merupakan gerakan sosial masyarakat yang diresmikan oleh Susi Pudjiastusi pada 2018 yang terdiri atas berbagai individu dan komunitas yang menaruh perhatian pada isu keberlangsungan kehidupan laut.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019