Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Maluku bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Maluku dan Kota Ambon menggelar bakti sosial (Baksos) berupa pengobatan dan sunatan massal di Kampung Wara dan Air Besar, Desa Batu Merah, Kecamatan Sirimau.
Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Maluku, Widya Pratiwi, di Ambon, Jumat mengatakan, baksos yang dirangkai dengan sosialisasi pencegahan kekerdilan (stunting) dilakukan guna memeriahkan HUT Proklamasi, 17 Agustus 2019 dan HUT ke-74 provinsi Maluku, 18 Agustus 2019.
Baksos yang dilakukan dengan menggandeng Dinas Kesehatan provinsi dan Kota Ambon tersebut, katanya, bertujuan membantu masyarakat sekaligus memberikan pelayanan kesehatan melalui pengobatan gratis dan sunatan massal.
"Baksos ini sebagai bentuk rasa kasih sayang kami kepada masyarakat Maluku, sekaligus silaturahim saya sebagai istri Gubernur Maluku, ibunya orang Maluku," katanya.
Menurutnya, pelayanan dan peningkatan kualitas kesehatan masyarakat sudah seharusnya mendapat perhatian dan menjadi tanggunjawab tim penggerak PKK.
Widya Pratiwi juga berterimakasih kepada semua pihak yang telah berkerjasama demi kelancaran pengobatan dan sunatan massal.
Widya yang telah dikukuhkan sebagai Duta Parenting Maluku, menggunakan kesempatan tersebut untuk menyosialisasikan langkah-langkah pencegahan stunting bagi warga.
Menurutnya, upaya pencegahan kekerdilan sangat penting dilakukan agar anak-anak sebagai generasi penerus bangsa tidak mengalami keterlambatan dalam pertumbuhan dan perkembangan, mengingat dampaknya terhadap kecerdasan mereka.
Dia mengajak ibu hamil untuk selalu memperhatikan asupan gizi, pola asuh yang baik serta rutin memeriksakan diri ke Puskesmas, sedangkan para suami juga diajak untuk menjadi bapak Siaga (Siap Antar dan Jaga).
"Ibu-ibu yang punya balita juga harus rajin ke Posyandu setiap bulan untuk memantau tumbuh kembang balitanya sekaligus mendapatkan imunisasi," katanya.
Para Kepala Desa juga diingatkan untuk mengalokasikan anggaran dari Dana Desa untuk kegiatan pencegahan kekerdilan.
"Saya juga mengimbau para tokoh agama agar memanfaatkan ceramahnya untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan, terutama pencegahan pernikahan dini, penundaan kelahiran dan pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif kepada balita," katanya.
Masyarakat diingatkan untuk selalu menjaga kebersihan diri, kebersihan lingkungan serta meminum air bersih yang sehat.
Widya Pratiwi yang didampingi istri Wakil Gubernur Maluku Beatrix Orno secara simbolis menyerahkan bantuan makanan tambahan buat balita kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, Wendy Pelupessy untuk didistribusikan kepada warga yang membutuhkan.
Dalam baksos tersebut tercatat 70 orang mendapatkan pengobatan sedangkan 40 orang anak disunat secara massal.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019
Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Maluku, Widya Pratiwi, di Ambon, Jumat mengatakan, baksos yang dirangkai dengan sosialisasi pencegahan kekerdilan (stunting) dilakukan guna memeriahkan HUT Proklamasi, 17 Agustus 2019 dan HUT ke-74 provinsi Maluku, 18 Agustus 2019.
Baksos yang dilakukan dengan menggandeng Dinas Kesehatan provinsi dan Kota Ambon tersebut, katanya, bertujuan membantu masyarakat sekaligus memberikan pelayanan kesehatan melalui pengobatan gratis dan sunatan massal.
"Baksos ini sebagai bentuk rasa kasih sayang kami kepada masyarakat Maluku, sekaligus silaturahim saya sebagai istri Gubernur Maluku, ibunya orang Maluku," katanya.
Menurutnya, pelayanan dan peningkatan kualitas kesehatan masyarakat sudah seharusnya mendapat perhatian dan menjadi tanggunjawab tim penggerak PKK.
Widya Pratiwi juga berterimakasih kepada semua pihak yang telah berkerjasama demi kelancaran pengobatan dan sunatan massal.
Widya yang telah dikukuhkan sebagai Duta Parenting Maluku, menggunakan kesempatan tersebut untuk menyosialisasikan langkah-langkah pencegahan stunting bagi warga.
Menurutnya, upaya pencegahan kekerdilan sangat penting dilakukan agar anak-anak sebagai generasi penerus bangsa tidak mengalami keterlambatan dalam pertumbuhan dan perkembangan, mengingat dampaknya terhadap kecerdasan mereka.
Dia mengajak ibu hamil untuk selalu memperhatikan asupan gizi, pola asuh yang baik serta rutin memeriksakan diri ke Puskesmas, sedangkan para suami juga diajak untuk menjadi bapak Siaga (Siap Antar dan Jaga).
"Ibu-ibu yang punya balita juga harus rajin ke Posyandu setiap bulan untuk memantau tumbuh kembang balitanya sekaligus mendapatkan imunisasi," katanya.
Para Kepala Desa juga diingatkan untuk mengalokasikan anggaran dari Dana Desa untuk kegiatan pencegahan kekerdilan.
"Saya juga mengimbau para tokoh agama agar memanfaatkan ceramahnya untuk menyampaikan pesan-pesan kesehatan, terutama pencegahan pernikahan dini, penundaan kelahiran dan pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif kepada balita," katanya.
Masyarakat diingatkan untuk selalu menjaga kebersihan diri, kebersihan lingkungan serta meminum air bersih yang sehat.
Widya Pratiwi yang didampingi istri Wakil Gubernur Maluku Beatrix Orno secara simbolis menyerahkan bantuan makanan tambahan buat balita kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, Wendy Pelupessy untuk didistribusikan kepada warga yang membutuhkan.
Dalam baksos tersebut tercatat 70 orang mendapatkan pengobatan sedangkan 40 orang anak disunat secara massal.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019