Masyarakat Pulau Tawabi, Kacamatan Bacan Barat, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara (Malut) mengharapkan pemerintah kabupaten (pemkab) setempat menyediakan fasilitas air bersih di pulau itu.

"Masyarakat di Pulau Tawabi selama ini kesulitan mendapatkan air bersih, karena tidak ada sumber air bersih, baik berupa mata air atau sumur," kata salah seorang warga tokoh masyarakat dari Pulau Tawabi Rasid Taher di Ternate, Rabu.

Masyarakat di pulau itu, untuk memenuhi kebutuhan air bersih terpaksa menggunakan air hujan atau pergi mengambil air bersih di Pulau Kasiruta, tetapi itu pun kalau kondisi perairan antara Tawabi dan Kasiruta tidak bergelombang tinggi.

Menurut dia, masyarakat di Pulau Tawabi sudah mencoba menggali sumur untuk mendapatkan air bersih, tetapi airnya terasa asin sehingga tidak bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan air minum atau memasak, sementara sungai di pulau itu juga tidak ada.

Solusi pemenuhan air bersih di Pulau Tawabi hanya bisa dilakukan dengan penggunaan sumur bor pada kedalaman 100 meter atau penyulingan air laut, tetapi masyarakat setempat tidak mungkin bisa melakukannya karena membutuhkan anggaran yang sangat besar.

Bupati Halmahera Selatan Bahrain Kasuba mengakui banyak pulau kecil di daerahnya yang tidak memiliki sumber air bersih, namun pemkab sudah menyiapkan sejumlah memprogram untuk mengatasinya di antaranya dengan memanfaatkan teknologi penyulingan air laut.

Pada 2020 Pemkab Halmahera Selatan memprogramkan penyediaan fasilitas air bersih dengan menggunakan teknologi penyulingan air laut di wilayah Doora, Kecamatan Gane Timur Selatan dengan anggaran Rp2 miliar lebih dan akan menyusul wilayah lainnya termasuk di Pulau Tawabi.

Bupati menambahkan, khusus pada wilayah yang memiliki sumber air bersih, pemkab juga telah memprogramkan pembangunan jaringan air bersih untuk memudahkan masyarakat setempat mendapatkan fasilitas air bersih.

Pemkab Halmahera Selatan akan mengupayakan dukungan anggaran dari Pemprov Malut dan pemerintah pusat dalam penyediaan fasilitas air bersih di daerah berpenduduk 170 ribu jiwa itu, kalau hanya mengandalkan APBD setempat sangat terbatas.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019