Musibah kebakaran rumah penduduk selama dua hari ini terjadi di kawasan Desa Batumerah, Kecamatan Sirimau (Kota Ambon) dan menimbulkan kerugian material, namun tidak sampai menelan korban jiwa.
"Kebakaran rumah pertama terjadi pada Minggu, (29/9) di Jalan Kebun Cengkeh samping Apotik Savira RT 003 RW 009 dan peristiwa serupa kembali terjadi hari ini di Dusun Oihu, (Desa Batumerah)," kata Kasubag Humas Polres Pulau Ambon dan Pp Lease, Ipda Julkisno Kaisupy di Ambon, Senin.
Satu unit rumah yang di dalamnya terdapat lima kamar kost dan di depan digunakan sebagai warung Makan milik Ny. Nia Missy (60) terbakar pada Minggu, (29/9) pukul 18:40 WIT.
Saksi Lutfi Nusy (21) mengatakan korban yang merupakan pedagang bensin eceran sementara menyiramkan bensin dari Jerigen ke botol, sementara saudara saksi sedang memasak di dapur.
Tiba-tiba dia mendengar bunyi ledakan dari arah ibu kandungnya (korban) dan saat lari ke belakang, kobaran api sudah membesar dan Ny. Nia mengalami luka bakar di bagian kaki.
Musibah serupa kembali menimpa rumah milik H. Adam Mahdiba di Dusun Oihu RT 001/RW 007 Desa Batu Marah sekitar pukul 14:05 WIT.
Menurut keterangan korban yang berprofesi sebagai pengacara ini, saat kejadian tersebut yang bersangkutan masih berada di kantor dan ditelpon oleh ibunya bahwa di rumah telah terjadi kebakaran.
Saat itu yang bersangkutan langsung menghubungi dinas Pemadaman Kebakaran kemudian saksi pulang ke rumah untuk melihat kejadian tersebut.
Selain itu saksi juga menjelaskan bahwa pagi hari saat keluar rumah menuju ke kantor, ia sempat melihat kakaknya Yanti Habiba sedang masak di dapur, dan diduga kemungkinan besar pada saat selesai masak lupa mematikan kompor.
Hal serupa juga dibenarkan saksi Yanti, bahwa pada saat terjadi peristiwa kebakaran, dirinya sedang berada di dalam rumah, tiba-tiba terdengar suara ledakan di arah dapur.
Yanti kemudian menuju dapur untuk melihat hal tersebut dan dia melihat kobaran api sudah menyebar di bagian atas dapur sehingga dia berteriak meminta pertolongan warga memadamkan api.
Melihat hal tersebut warga langsung berupaya memadamkan api dengan alat seadanya, namun api tetap membesar karena keterbatasan air sehingga warga kesulitan untuk memadamkan kobaran api.
Kemudian Pukul 14.30 Wit, Lima unit mobil Damkar tiba di TKP dan bersama warga setempat berusaha melakukan pemadaman hingga pukul 15:00 WIT.
"Dugaan sementara kejadian tersebut terjadi karena saksi Yanti lupa mematikan nyala api di kompor usai memasak, rumah dan isinya hangus terbakar sehingga kerugian material diperkirakan sekitar Rp80 juta," kata Julkisno.*
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019
"Kebakaran rumah pertama terjadi pada Minggu, (29/9) di Jalan Kebun Cengkeh samping Apotik Savira RT 003 RW 009 dan peristiwa serupa kembali terjadi hari ini di Dusun Oihu, (Desa Batumerah)," kata Kasubag Humas Polres Pulau Ambon dan Pp Lease, Ipda Julkisno Kaisupy di Ambon, Senin.
Satu unit rumah yang di dalamnya terdapat lima kamar kost dan di depan digunakan sebagai warung Makan milik Ny. Nia Missy (60) terbakar pada Minggu, (29/9) pukul 18:40 WIT.
Saksi Lutfi Nusy (21) mengatakan korban yang merupakan pedagang bensin eceran sementara menyiramkan bensin dari Jerigen ke botol, sementara saudara saksi sedang memasak di dapur.
Tiba-tiba dia mendengar bunyi ledakan dari arah ibu kandungnya (korban) dan saat lari ke belakang, kobaran api sudah membesar dan Ny. Nia mengalami luka bakar di bagian kaki.
Musibah serupa kembali menimpa rumah milik H. Adam Mahdiba di Dusun Oihu RT 001/RW 007 Desa Batu Marah sekitar pukul 14:05 WIT.
Menurut keterangan korban yang berprofesi sebagai pengacara ini, saat kejadian tersebut yang bersangkutan masih berada di kantor dan ditelpon oleh ibunya bahwa di rumah telah terjadi kebakaran.
Saat itu yang bersangkutan langsung menghubungi dinas Pemadaman Kebakaran kemudian saksi pulang ke rumah untuk melihat kejadian tersebut.
Selain itu saksi juga menjelaskan bahwa pagi hari saat keluar rumah menuju ke kantor, ia sempat melihat kakaknya Yanti Habiba sedang masak di dapur, dan diduga kemungkinan besar pada saat selesai masak lupa mematikan kompor.
Hal serupa juga dibenarkan saksi Yanti, bahwa pada saat terjadi peristiwa kebakaran, dirinya sedang berada di dalam rumah, tiba-tiba terdengar suara ledakan di arah dapur.
Yanti kemudian menuju dapur untuk melihat hal tersebut dan dia melihat kobaran api sudah menyebar di bagian atas dapur sehingga dia berteriak meminta pertolongan warga memadamkan api.
Melihat hal tersebut warga langsung berupaya memadamkan api dengan alat seadanya, namun api tetap membesar karena keterbatasan air sehingga warga kesulitan untuk memadamkan kobaran api.
Kemudian Pukul 14.30 Wit, Lima unit mobil Damkar tiba di TKP dan bersama warga setempat berusaha melakukan pemadaman hingga pukul 15:00 WIT.
"Dugaan sementara kejadian tersebut terjadi karena saksi Yanti lupa mematikan nyala api di kompor usai memasak, rumah dan isinya hangus terbakar sehingga kerugian material diperkirakan sekitar Rp80 juta," kata Julkisno.*
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019