PT. PLN (Persero) Wilayah Maluku dan Maluku Utara (MMU) berkoordinasi menangani pemadaman listrik di Desa Tengah - Tengah, Kecamatan Salahutu, Pulau Ambon, kKbupaten Maluku Tengah akibat dampak gempa pada 6 Oktober 2019.

"Kami telah dihubungi Penjabat Sekda Maluku untuk berkoordinasi menangani pemadaman listrik secara terintegrasi pada Senin (14/10) siang," kata Manager Komunikasi PT. PLN (Persero) MMU, Ramly Malawat, di Ambon, Senin.

Dia mengatakan,  gempa pada 6 Oktober 2019 mengakibatkan longsor yang menutup akses jalan ke desa Tengah - Tengah,  juga membuat satu tiang listrik roboh dan tiga lainnya miring.

"Kalau tiang listrik roboh maupun miring, maka bisa ditangani sehari. Namun, karena longsoran batuan besar menutupi akses jalan belum ditangani Dinas PU Maluku Tengah menindaklanjuti arahan Penjabat Sekda Maluku sehingga kesulitan melakukan penanganan listrik di desa Tengah - Tengah," ujar Ramly.

Dia mengakui, telah bertemu dengan Deputi Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN, Hambra Samal yang berkeinginan membantu warga desa Tengah - Tengah. Namun, WIKA yang diminta tolong pun kesulitan karena akses jalan masih tertutupi longsoran batuan besar.

"Kami pun saat ini kesulitan mengoperasikan genset berkapasitas 5 Kilo Volt Ampere (KVA) karena sedang mengalami kerusakan, termasuk pengoperasiannya harus ada operator, solar dan lainnya sehingga diharapkan pertemuan terintegrasi dipimpin Penjabat Sekda Maluku bisa ada alternatif penanganannya," kata Ramly.

Deputi Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN, Hambra Samal mengakui telah mendengar laporan dari pimpinan PT. PLN (Persero) MMU bahwa saat ini petugas belum bisa memperbaiki dan menyambung jaringan kabel yang putus, karena selain material longsoran belum dibersihkan, juga dikhawatirkan longsoran masih akan terjadi saat gempa dan membahayakan petugas.

"Pihak PLN masih menunggu instansi teknis, terutama PU Maluku Tengah membersihkan material longsoran yang menutup ruas jalan. Barulah dilakukan perbaikan," ujarnya.

Saat ditanya permintaan Kepala Desa (Kades) Negeri Tengah-Tengah, Muhammad Maruapey agar dipasang genset berkapasitas 5 Kilo Volt Ampere (KVA) untuk mengatasi kondisi kegelapan sepekan terakhir sambil menunggu perbaikan jaringan, Hambra menegaskan dirinya akan berkoordinasi dengan pihak PLN.

"Saya akan berkoordinasi dan membicarakan pengusulan yang ditawarkan Pemerintah Negeri Tengah-Tengah tersebut. Soal bisa atau tidak, akan saya informasikan lagi karena terpenting adalah pelayanan kepada masyarakat lebih diutamakan," kata Hambra.

Dia menandaskan Kementerian BUMN melalui program Sinergi BUMN Hadir Untuk Negeri (BUHN) selain fokus terhadap pemberian bantuan tanggap darurat untuk masyarakat yang terdampak gempa di Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, dan Seram Bagian Barat (SBB) dalam dua pekan terakhir, juga mengutamakan pelayanan optimal kepada masyarakat.

"Sebagai penanggung jawab saya akan koordinasikan berbagai upaya yang dapat segera dilakukan PT PLN untuk mengatasi padamnya aliran listrik di Negeri Tengah-Tengah agar tidak berdampak meresahkan masyarakat," tandas Hambra.

 

Pewarta: Alex Sariwating

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019