Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean (KKBC TMPBC) tipe C Ambon Yanti Sarmuhidayanti mengatakan, hingga 2 Desember 2019 tercatat 486 pemberitahuan ekspor barang, dengan jumlah devisa mencapai 10,6 juta dolar AS.

"Pada 2019 terjadi peningkatan ekspor dari provinsi Maluku dengan total pemberitahuan ekspor barang mencapai 483 dan jumlah devisa hasil ekspor 10.6 juta dolar AS," katanya di Ambon, Selasa.

Ia mengatakan, ekspor Maluku mengalami peningkatan pada 2018 setelah dilakukan deklarasi ekspor bangkit Maluku jaya, yakni dari 2017 hanya satu ekspor produk perikanan.

Pada 2018 meningkat menjadi 219 ekspor barang dengan devisa 9,4 juta dolar AS, serta peningkatan jumlah eksportir menjadi tujuh.

"TPada  2019 ini jumlah eksportir mencapai 13 yang saat ini masih didominasi ekspor produk perikanan," katanya.

Sesuai jadwal kata Yanti, PT Wahana Lestari Investama akan melakukan ekspor perdana produk perikanan ke China.

"Jika tidak ada perubahan jadwal PT wahana lestari investama akan melakukan ekspor udang pada 9 Desember 2019 sebanyak 12 kontainer 43 feet ke negara China ," ujarnya.

Diakuinya, ekspor Maluku masih didominasi produk perikanan, sedangkan produk pertanian, kehutanan dan perkebunan belum dilakukan.

Pihaknya terus mendorong eksportir pertanian dan kehutanan untuk melakukan ekspor.

Kedepan PT Kamboti akan melakukan ekspor perdana produk pala ke Belanda.

Sedangkan produk kehutanan juga terus didorong, tetapi eksportir perusahaan kayu lapis di pulau Buru terkendala kapal untuk mengangkut barang.

"Proses ekspor pertanian dan kehutanan di Maluku masih terkendala , tetapi kita akan terus berusaha untuk tingkatkan ekspor dari Maluku," tandas Yanti.

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019