Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Maluku Noviarsano Manullang mengatakan, pertumbuhan ekonomi Provinsi Maluku pada triwulan III-2019 sebesar 5,24 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan II-2019 yang mampu tumbuh sebesar 6,06 persen (yoy).

"Namun demikian pertumbuhan ekonomi Maluku pada triwulan III-2019 masih lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi Nasional yang tercatat 5,02 persen (yoy)," katanya saat memberikan sambutan pada acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia dengan tema "Sinergi Transformasi dan Inovasi Menuju Indonesia Maju" yang berlangsung di Ambon, Kamis.

Menurut dia, sumber pertumbuhan ekonomi Maluku pada triwulan III-2019, dari sisi penawaran, utamanya berasal dari tiga lapangan usaha (LU) yaitu LU konstruksi yang tumbuh 7,32 persen (yoy), LU perdagangan besar dan eceran yang tumbuh 7,16 persen (yoy),LU akomodasi makan dan minum yang tumbuh 6,92 persen (yoy).

Tingginya kinerja LU konstruksi disebabkan oleh realisasi pembangunan infrastruktur publik di Maluku. Hingga triwulan III-2019 terdapat beberapa pembangunan infrastruktur yang masih berjalan. Dari sisi permintaan, pertumbuhan ekonomi Maluku di dorong oleh komponen konsumsi lembaga Non Profit melayani rumah tangga (LNPRT) yang tumbuh 12,99 persen (yoy), komponen pembentukan modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB) yang tumbuh 7,94 persen (yoy) dan komponen konsumsi rumah tangga (RT) yang tumbuh 4,96persen .
Suasana pertemuan tahunan Bank Indonesia di Ambon, Kamis (12/12) (John Soplanit)

Noviarsano mengatakan, memasuki triwulan IV-2019, pertumbuhan ekonomi Maluku diperkirakan tumbuh menguat dalam rentang 5,42 - 5,82 persen (yoy).

"Secara keseluruhan, ekonomi Maluku tahun 2019 diperkirakan tumbuh pada rentang 5,61-6,01 persen (yoy)," katanya.

Melambatnya pertumbuhan ekonomi Maluku tahun 2019 disebabkan oleh menurunnya kinerja konsumsi domestik dibanding tahun 2018, terutama konsumsi pemerintah.

Sedangkan inflasi Maluku pada Nopember 2019 rendah dan terkendali. Indeks Harga Konsumen (IHK), Provinsi Maluku pada Nopember 2019 tercatat mengalami deflasi sebesar 0,80 persen (mtm), atau secara tahun ke tahun sebesar 3,54 persen (mtm).

Dengan catatan tersebut inflasi Maluku di wilayah Sulampua (Sulawesi, Maluku dan Papua) masih tergolong rendah. Namun demikian inflasi Maluku pada Nopember 2019 masih lebih tinggi dibandingkan inflasi nasional Indonesia yang diperkirakan berada di sekitar 5,1 persen (yoy) pada 2019 dan meningkat dalam kisaran 5,1-5,5 persen (yoy) pada tahun 2020.

Pewarta: John Soplanit

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019