Dua perusahaan dalam negeri  direncanakan investasi perikanan di kota Ambon sebagai upaya mengoptimalkan pengelolaan potensi sumber daya hayati laut
bernilai ekonomis di ibu kota provinsi Maluku.

Kepala dinas Kelautan dan Perikanan kota Ambon Steven Patty, di Ambon, Senin, mengatakan, sesuai rencana dua perusahaan dari Jakarta akan investasi pada 2020..

"Kehadiran kedua perusahaan tersebut akan memberikan dampak bagi masyarakat terutama terkait penyerapan tenaga kerja lokal maupun nelayan," katanya.

Dikatakannya, sektor kelautan dan perikanan merupakan salah satu  ekonomi unggulan di kota Ambon disamping  pariwisata dan jasa perdagangan.

"Walaupun termasuk sektor ekonomi unggulan, tetapi potensi lestari yang dikelola pemerintah maupun pihak swasta baru mencapai 34 persen. Artinya masih ada 66 persen potensi  kelautan dan perikanan yang menunggu untuk dikembangkan," ujar Steven.

Kehadiran dua perusahaan dipastikan membuka kesempatan kerja tenaga lokal selain itu nelayan akan semakin banyak memproduksi tangkapan ikan.

Tenaga kerja yang direkrut untuk satu perusahaan mencapai 40 orang, karena itu pemerintah mendukung perusahaan yang akan berinvestasi di Kota Ambon. 

"Jika ada kesempatan kerja berarti ada pekerja yang tersalur, sehingga  mengurangi pengangguran," kata Steven.

Dia mengemukakan, saat ini sudah ada dua perusahaan lokal yang beroperasi di Dusun Eri, Desa Latuhalat, Kecamatan Nusaniwe, yang telah berkembang dan melakukan ekspor rakyat.

"Perusahaan lokal dikelola anak daerah sendiri dan kerja sama dengan Anova untuk pemasarannya. Produknya perikanan telah diekspor hingga ke  Amerika Serikat," ujar Steven.

Kegiatan ekspor tuna, telah dilakukan ke Vietnam dan Amerika Serikat dari Ambon. 

"Ekspor perikanan yang telah dilakukan sebanyak 42.9 ton dengan nilai 257.100 USD atau senilai Rp 3,5 Miliar," tandas Steven.

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2019