Tim Jurnalis Malut FC meminta kepada Asosiasi Kota (Askot) PSSI Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) agar menugaskan asisten wasit (AW) profesional untuk mendampingi wasit di ajang Friendly Tournament 2020 di Olimpic Stadion.
"Berdasarkan laporan dari pemain, wasit yang memimpin pertandingan sore tadi sering memprotes hakim garis, karena bola yang tidak offside mengangkat bendera," kata Asisten Manager Jurnalis FC, Faujan A Pinang melalui siaran pers yang diterima Antara, Sabtu.
Hal ini menyusul, tim Jurnalis FC merasa dirugikan pada laga perdana penyisihan grup A antara Jurnalis FC vs Dosen Unkhair Ternate yang berlangsung di Olimpic Stadion, Kelurahan Gambesi, Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate, Jumat (21/2).
Saat menghadapi tim Unkhair Ternate dengan skor 2-0 untuk Unkhair. Menurut Faujan, pengakuan wasit itu disampaikan ke para pemain Jurnalis FC.
Untuk itu, Askot Kota Ternate diharapkan menunjuk AW yang professional jika menginginkan turnamen ini tidak dicederai.
"Meskipun wasit tidak buka mulut ke pemain kami, kami menyaksikan pertandingan sore tadi, jadi kami melihat langsung, sehingga pemain-pemain kami juga frustasi dengan ulah hakim garis," ujarnya.
Faujan menyatakan menang dan kalah dalam sebuah pertandingan hal yang biasa. Apalagi, Jurnalis FC tidak memiliki target dalam kompetisi ini, karena hanya dijadikan sebagai ajang seleksi bagi wartawan yang nantinya mengikuti even nasional antar-wartawan di seluruh Indonesia, yakni Pekan Olahraga Wartawan Nasional (Porwanas).
"Kalah dan menang dalam sebuah pertandingan itu biasa, tapi setidaknya orang-orang yang ditunjuk dalam mengambil keputusan dalam pertandingan itu harus yang profesional," katanya.
Faujan menegaskan Askot PSSI Kota Ternate jangan lagi menunjuk AW seperti yang memimpin pertandingan Jurnalis Malut vs dosen Unkhair sore tadi, jika tidak akan mencederai turnamen ini, bahkan nama Askot Kota Ternate karena ini adalah even Askot.
Sementara itu, Ketua Askot PSSI Ternate Muhdin Taha ketika dikonfirmasi membenarkan akan mengevaluasi berbagai dinamika selama pelaksanaan Friendly Tournament yang berlangsung setiap akhir pekan.
Sebab, ada sejumlah tim yang memprotes soal regulasi pemain yang dimasukkan tidak sesuai dengan data dan persoalan akan diproses.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020
"Berdasarkan laporan dari pemain, wasit yang memimpin pertandingan sore tadi sering memprotes hakim garis, karena bola yang tidak offside mengangkat bendera," kata Asisten Manager Jurnalis FC, Faujan A Pinang melalui siaran pers yang diterima Antara, Sabtu.
Hal ini menyusul, tim Jurnalis FC merasa dirugikan pada laga perdana penyisihan grup A antara Jurnalis FC vs Dosen Unkhair Ternate yang berlangsung di Olimpic Stadion, Kelurahan Gambesi, Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate, Jumat (21/2).
Saat menghadapi tim Unkhair Ternate dengan skor 2-0 untuk Unkhair. Menurut Faujan, pengakuan wasit itu disampaikan ke para pemain Jurnalis FC.
Untuk itu, Askot Kota Ternate diharapkan menunjuk AW yang professional jika menginginkan turnamen ini tidak dicederai.
"Meskipun wasit tidak buka mulut ke pemain kami, kami menyaksikan pertandingan sore tadi, jadi kami melihat langsung, sehingga pemain-pemain kami juga frustasi dengan ulah hakim garis," ujarnya.
Faujan menyatakan menang dan kalah dalam sebuah pertandingan hal yang biasa. Apalagi, Jurnalis FC tidak memiliki target dalam kompetisi ini, karena hanya dijadikan sebagai ajang seleksi bagi wartawan yang nantinya mengikuti even nasional antar-wartawan di seluruh Indonesia, yakni Pekan Olahraga Wartawan Nasional (Porwanas).
"Kalah dan menang dalam sebuah pertandingan itu biasa, tapi setidaknya orang-orang yang ditunjuk dalam mengambil keputusan dalam pertandingan itu harus yang profesional," katanya.
Faujan menegaskan Askot PSSI Kota Ternate jangan lagi menunjuk AW seperti yang memimpin pertandingan Jurnalis Malut vs dosen Unkhair sore tadi, jika tidak akan mencederai turnamen ini, bahkan nama Askot Kota Ternate karena ini adalah even Askot.
Sementara itu, Ketua Askot PSSI Ternate Muhdin Taha ketika dikonfirmasi membenarkan akan mengevaluasi berbagai dinamika selama pelaksanaan Friendly Tournament yang berlangsung setiap akhir pekan.
Sebab, ada sejumlah tim yang memprotes soal regulasi pemain yang dimasukkan tidak sesuai dengan data dan persoalan akan diproses.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020