Perum Divisi Regional (Divre) Bulog Ternate, Provinsi Maluku Utara (Malut) menjelaskan hingga di tahun 2020 telah menyiapkan kebutuhan beras bagi masyarakat sebanyak 4600 ton, dan diperkirakan cukup sampai 10 bulan mendatang.

Kepala Seksi Administrasi dan Keuangan, Perum Bulog Ternate Malut Syaifudin di Ternate, Kamis, menyatakan, stok beras yang disiapkan di gedung mencapai 3.433 ton, ditambah dengan beras komersil 1.200 ton jadi total secara keseluruhan 4.600 ton dan pada awal penyalurahan terbesar melalui program Bantuan Sosial (Bansos).

Namun, program Bansos sekarang sudah dihapuskan dan dialihkan ke program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sebagai salah satu solusi guna mengatasi permasalahan stok berlebihan yang ada di sejumlah gudang di setiap daerah.

"Kalau penyalurannya per 300 ton per bulan maka kita bisa bertahan sampai 9-10 bulan kedepan," kata Syaifudin.

Sedangkan, untuk tingkat konsumsi beras bulog di Maluku Utara ditaksir masikmal 250 ton per bulan. Sebelumnya saat program Bansos masih aktif tingkat konsumai beras di Malut mencapai 700 ton perbulan.

Dia menyebutkan, ketika diambil alih oleh bulog maka ditambah sejumlah produk pangan mulai dari beras, gula, terigu, dan minyak goreng yang ditetapkan harga sesuai aturan perdagangan, semisalnya beras harganya mencapai Rp8.900 per kg sedangkan Bansos menetapkan harga diatas Rp10.250 per kg.

"Kami memiliki mitra kerja di lapangan, jika mitra kerja kita melakukan permain harga di lapangan maka kita bisa memberikan sanksi, karena bulog punya satgas pangan yang setiap hari memantau perkembangan harga di pasaran," katanya.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020