Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Maluku Utara (Malut) menyatakan uji spesimen dan hasil laboratorium bagi pasien COVID-19 di wilayah itu akan dialihkan dari Litbangkes Jakarta ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Makassar.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Malut dr Rosita Alkatiri di Ternate, Jumat, mengaku ada usulan untuk pemindahan uji laboratorium spesimen sudah responsi dialihkan ke Makassar.
Jika hasil uji laboratorium pasien COVID-19 Malut dialihkan ke BBLK Makassar, hasilnya bisa diketahui lebih cepat ketimbang Litbangkes Jakarta.
Sehingga, untuk rencana pemindahan pemeriksaan spesimen pasien COVID-19 Malut, dalam waktu cepat akan dilakukan pemeriksaan perdana di Makassar dan tenaga medis di RSUD Chasan Boesoerie Ternate telah persiapkan melakukan pengiriman spesimen perdana ke Makassar.
Sementara itu, untuk penggunaan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kota Ternate belum terlalu signifikan karena kekurangan peralatan dan SDM.
Kepala UPTD Labkesda Kota Ternate Riny Ariyanti Amra dihubungi secara terpisah mengakui laboratorium di Ternate belum maksimal beroperasi, karena masih banyak kekurangan SDM maupun peralatan laboratorium.
"Selain itu, untuk pelayanan belum sesuai harapan, baik ruangan maupun fasilitas belum sesuai standar dan peralatan yang belum memadai," ujar Riny.
Kendati demikian, kalau seluruh ruangan ini sudah dilengkapi peralatan secara memadai, untuk pengujian sampel COVID-19 bisa digunakan fasilitas Labkesda, sehingga tidak perlu lagi dikirim ke Balitbangkes di Jakarta.
Kendati demikian, pihaknya telah menerima hasil pemeriksaan rapid test untuk hari ini dan telah dilakukan pemeriksaan terhadap 320 orang dan diperoleh hasil 12 orang reaktif, yakni enam Orang Tanpa Gejala (OTG), empat orang berstatus PDP dan satu orang pelaku perjalanan dari daerah terjangkit.
"Dari 320 orang yang telah menjalani pemeriksaan melalui rapid test tersebut, 308 orang dengan hasil nonreaktif," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Malut dr Rosita Alkatiri di Ternate, Jumat, mengaku ada usulan untuk pemindahan uji laboratorium spesimen sudah responsi dialihkan ke Makassar.
Jika hasil uji laboratorium pasien COVID-19 Malut dialihkan ke BBLK Makassar, hasilnya bisa diketahui lebih cepat ketimbang Litbangkes Jakarta.
Sehingga, untuk rencana pemindahan pemeriksaan spesimen pasien COVID-19 Malut, dalam waktu cepat akan dilakukan pemeriksaan perdana di Makassar dan tenaga medis di RSUD Chasan Boesoerie Ternate telah persiapkan melakukan pengiriman spesimen perdana ke Makassar.
Sementara itu, untuk penggunaan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kota Ternate belum terlalu signifikan karena kekurangan peralatan dan SDM.
Kepala UPTD Labkesda Kota Ternate Riny Ariyanti Amra dihubungi secara terpisah mengakui laboratorium di Ternate belum maksimal beroperasi, karena masih banyak kekurangan SDM maupun peralatan laboratorium.
"Selain itu, untuk pelayanan belum sesuai harapan, baik ruangan maupun fasilitas belum sesuai standar dan peralatan yang belum memadai," ujar Riny.
Kendati demikian, kalau seluruh ruangan ini sudah dilengkapi peralatan secara memadai, untuk pengujian sampel COVID-19 bisa digunakan fasilitas Labkesda, sehingga tidak perlu lagi dikirim ke Balitbangkes di Jakarta.
Kendati demikian, pihaknya telah menerima hasil pemeriksaan rapid test untuk hari ini dan telah dilakukan pemeriksaan terhadap 320 orang dan diperoleh hasil 12 orang reaktif, yakni enam Orang Tanpa Gejala (OTG), empat orang berstatus PDP dan satu orang pelaku perjalanan dari daerah terjangkit.
"Dari 320 orang yang telah menjalani pemeriksaan melalui rapid test tersebut, 308 orang dengan hasil nonreaktif," ujarnya.
Editor : Lexy Sariwating
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020