Pemerintah Kota (Pemkot), Ternate, Maluku Utara (Malut) memastikan, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Ternate tahun 2020 anjlok, sehingga sedang mengatur skema untuk mencapai PAD.

"Apalagi, tahun ini anggarannya kebanyakan dialihkan dalam penanganan COVID-19 dan sektor jasa berupa pajak hotel dan restoran belum ada perkembangan secara signifikan " Wali Kota Ternate, Burhan Abdurahman di Ternate, Rabu.

Hal tersebut terlihat sepinya tamu hotel dan restoran, menyusul adanya imbauan untuk tidak keluar rumah dan menjauhi kerumunan serta keramaian guna mencegah penularan virus COVID-19.

Dia mengatakan, pendapatan akan dilihat dari potensi yang akan direncanakan, meskipun potensi yang lain bisa di bilang menurun, karena sementara waktu tempat keramaian di tutup, tetapi Pemkot akan membuat skema tahun 2020 untuk mengejar capaian PAD, dimana saat daerah dilanda dengan pendemik COVID-19.

"Saat ini bangsa Indonesia dihadapkan dengan masalah COVID-19 dan memiliki pengaruh besar terhadap ekonomi, sehingga pemerintah pusat melalui edaran, instruksi dan keputusan Kementerian Keuangan dan Mendagri, sudah memberikan arahan kepada daerah, untuk fokus terhadap penyesuaian APD 2019," katanya.

Apalagi, kata Wali Kota, akan terjadi penurunan anggaran transfer sebesar Rp 23 miliar dan PAD kisaran Rp30 sampai Rp40 miliar, karena restoran dan Hotel tidak dibuka, akhirnya dua pendapatan ini menurun, buktinya tahun 2019, dua sektor pajak ini per bulan mencapai miliaran.

Dirinya membandingkan, Kota Ternate pada tahun 2019 lalu PAD capai 97 persen atau Rp105 miliar dari target Rp108 miliar, baik itu pertumbuhan ekonomi yang tercatat di Badan Pusat Statistik (BPS) Malut mencapai 8,0 persen, dan ternate masuk dalam 20 kabupaten/kota yang perekonomiannya sangat baik dan inflasi turun, sedangkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan Indeks PembangunanManusia (IPM) meningkat.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020