Aksi Cepat Tanggap (ACT)-Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Maluku berbagi ratusan takjil gratis untuk pekerja informal di Kota Ambon.

Siaran pers ACT Maluku yang diterima Antara di Ambon, Selasa, menyatakan, kegiatan itu untuk membatu masyarakat beragama Islam di Kota Ambon berbuka puasa pada bulan suci Ramadhan 1441 H.

Sejak Jumat (24/4), sejumlah donatur berkolaborasi untuk menyediakan takjil gratis bagi pekerja informal yaitu tukang becak, supir angkutan umum, pedagang keliling, hingga pemulung di Kota Ambon.

Staf Program ACT Cabang Maluku, Muhammad Syamsudin Mahu menyatakan operasi takjil gratis itu untuk membantu sistem perekonomian pekerja informal pada bulan ramadhan dan pada masa pandemi Corona. Ada sejumlah donatur yang menyediakan takjil.gratis.

“Operasi takjil gratis ini adalah salah satu program sebagai surganya dermawan di bulan suci Ramadhan untuk berbagi dan saling tolong menolong dalam kebaikan di tengah mewabahnya virus corona yang membuat para pekerja kesulitan dalam mencari nafkah, " katanya.

"Program ini sebagai salah satu langkah untuk meringankan beban para pekerja informal dalam berbuka puasa dan insya Allah Operasi Takjil Gratis ini akan terus berlangsung,  tidak saja pekerja informal yang kita sapa, para santri insya Allah kita sapa mereka dengan memberikan 1.000 paket takjil gratis di pondok pesantren,” tambahnya.

Bapak Lafana, sebagai penerima  manfaat, merasa bersyukur dengan pemberian takjil gratis. Ia bercerita selama bertahan dengan pemberian bantuan, karena pendapatan selama sangat menurun.

"Terima kasih ACT dan MRI Maluku telah memberikan takjil gratis, sangat membantu kami sebagai pembawa becak, dengan pemberian makan takjil gratis ini," katanya.

Iqbal Kumkelo salah satu relawan MRI Maluku, menuturkan, operasi takjil gratis sangat positif dalam membantu para pekerja sosial. dan lembaga kemanusiaan ini ingin terus menjadi garda terdepan dalam menghadapi masalah sosial kemasyarakatan.

“Beta berharap, semoga COVID-19 segera berakhir, dan juga pemerintah dapat memberikan solusi atau ruang terhadap masyarakat atas pandemi Corona ini. Pasalnya, social distancing bukan saja salah satu faktor untuk memutuskan mata rantai corona tetapi juga faktor yang menghambat pertumbuhan perekonomian masyarakat," ujar Iqbal

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020