Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Maluku Utara (Malut) menyatakan, berdasarkan hasil analisis dan kajian epidemiologi, Kota Ternate merupakan daerah beresiko tinggi penularan wabah COVID-19 di wilayah ini.

"Sebagian warga Ternate memang belum mematuhi imbauan pemerintah untuk menjaga jarak dan menghindari kerumunan, menyusul tingginya titik keramaian dan minimnya penggunaan masker saat di jalan raya menjadi alasan tingginya resiko penularan COVID-19 di Malut" kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Malut, Alwia Assagaf, di Ternate, Senin.

Menurut dia, dari hasil analisis itu, terlihat dari keramaian warga terutama di Kota Ternate nampak dalam sepekan terakhir, bahkan imbauan untuk tetap di rumah melalui social distancing dan physical distancing, belum diterapkan maksimal, karena belum tingginya kesadaran masyarakat untuk mencegah mewabahnya virus COVID-19 di Malut.

Untuk itu, Alwia mengimbau jaga jarak minimal satu meter, karena social distancing dan physical distancing, sebab penyebaran virus ini sangat cepat dengan masa inkubasi 14 hari yang harus dipatuhi.

Dia menjelaskan, Kota Ternate memiliki pasien terkonfirmasi positif COVID-19 berjumlah 29 orang sangat rentan terjadi transmisi lokal dengan riwayat pasien yang terinfeksi yang pertama adanya transmisi penularan dari pasien terkonfirmasi positif COVID-19 yakni 01 dan 02 asal Taliabu keduanya asal Taliabu dan sudah selesai dinyatakan sembuh dan sudah kembali ke Taliabu.

Sebab, tracking dari keduanya tidak ada lagi kasus yang berlanjut yang kedua transmisi penularan dari pasien terkonfirmasi positif COVID-19 yakni ke pasien 04 sampai ke pasien 43 ini dari Tidore Kepulauan yang sudah dinyatakan sembuh tetapi masih menjalani karantina di Luzon dan menularkan pasien ke-43 yang beralamat di Kota Baru Ternate yang merupakan saudaranya.

Kemudian, ketiga transmisi penularan kosong delapan ke pasien 08 ke pasien 48 merupakan warga Tabam, Kota Ternate dan 48 merupakan teman dan memiliki kontak erat dengan 08.

Olehnya itu, kata Alwia, menjadi masalah untuk Kota Ternate saat ini adanya traking kontak untuk tiga pasien yakni kasus pasien 07 asal Jati Kota Ternate, kasus pasien nomor 42 itu di Kalumpang dan kasus nomor 47 asal Bastiong, karena ketiga kasus ini belum diperoleh riwayatnya karena telah melewati masa inkubasi virusnya, tetapi ini merupakan contoh kasus transmisi local.

Sehingga, pihaknya mengimbau kepada tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Ternate agar- betul-betul melakukan tracking diperluas melalui rapid test, untuk memperoleh dari mana sumber penularan kepada pasien 07, 42 dan 47 terkonfirmasi positif COVID-19.

Olehnya itu, Alwia meminta kepada masyarakat Kota Ternate yang saat ini telah memiliki transmisi lokal, sehingga harus mengikuti imbauan protocol kesehatan dengan cara menjaga jarak, menghindari kerumunan, agar terhindar dari penyebaran virus COVID-19. 
 

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020