Wakil Gubernur Maluku Barnabas Nataniel Orno bersama keluarganya menyampaikan rasa dukacita yang mendalam dan belasungkawa atas meninggalnya warga Kota Ambon akibat positif terinfeksi COVID-19.

"Saya bersama istri dan anak-anak menyatakan turut berduka cita yang mendalam dan belasungkawa kami atas meninggalnya saudara-saudara kita karena terinfeksi COVID-19," kata Barnabas di Ambon, Jumat.

Dia berharap keluarga yang ditinggalkan tetap kuat dan tabah dalam menghadapi cobaan yang dialami, serta semangat menjalani hidup karena masih ada hari esok yang penuh harapan.

Wagub juga menyatakan dirinya bersama istrinya Beatrix Orno yang berprofesi sebagai seorang pendeta, setiap saat mendoakan basudara (saudara) warga Maluku yang sementara menjalani perawatan di semua rumah sakit karena terjangkit pandemi tersebut.

"Kami pun selalu mendoakan agar semua basudara yang sementara menjalani perawatan karena terinveksi COVID-19 di rumah sakit, lekas sembuh sehingga dapat beraktivitas kembali," tandasnya.

Kepada seluruh warga masyarakat Maluku di mana pun berada, Wagub Barnabas berharap agar tetap menjaga kesehatan serta tetap berada di rumah apabila tidak terlalu penting dan mendesak untuk keluar rumah.

"Patuhi protokol pencegahan yang telah ditetapkan pemerintah dengan disiplin pakai pakai masker, rajin cuci tangan dengan sabun serta terpenting adalah jaga jarak fisik, sehingga mata rantai penyebaran COVID-19 dapat diputuskan," ujarnya.

Masyarakat di Maluku juga diminta untuk terus berdoa kepada Tuhan YME, sehingga semua warga dapat terhindar dari pandemi penyakit mematikan tersebut, dan mata rantainya dapat diputuskan.

"Dalam semangat falsafah hidup orang Maluku 'Ale rasa beta rasa, potong di kuku rasa di daging' mari kita saling mengingatkan dan saling mendoakan untuk keselamatan bersama," kata Barnabas.

Sebelumnya Gugus Tugas Pencepatan Penanganan COVID-19 Maluku menyatakan dua orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang meninggal di Kota Ambon, hasil swapnya terkonfirmasi positif terinfeksi COVID-19.

Kedua PDP yang meninggal karena terpapar COVID-19 yakni HT meninggal pada Minggu (3/5) pukul 08.15 WIT, serta LS (43) meninggal dunia Rabu (6/5) petang sekitar pukul 18.00 WIT.

Keduanya meninggal di RSUD dr. M. Haulussy, Kudamati, Kota Ambon, dan dimakamkan di Desa Hunuth dengan protokoler COVID-19.

Gugus Tugas juga menyatakan saat ini jumlah warga yang terinveksi COVID-19 di Maluku tercatat sebanyak 32 orang, di mana delapan orang PDP baru dinyatakan positif setelah hasil pemeriksaan "swab" dikeluarkan oleh Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKL-PP) Kelas II Ambon bekerja sama dengan Balai POM Ambon.

Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Maluku Kasrul Selang, menyatakan, delapan orang itu merupakan hasil penelusuran jejak dari penderita kasus 15 yakni HB, di mana kasus 29, Ny.SA (60), kasus 30, laki - laki, HSJ (45), kasus 31, laki - laki HK(48) dan kasus 32 seorang perempuan, JH.

Sedangkan, kasus 26 hingga 28 merupakan hasil penelusuran dari kasus 25 yakni LS(43) yang meninggal dunia di RSUD dr. M. Haulussy, Kudamati, Kota Ambon, Rabu(6/5) petang sekitar pukul 18.00 WIT.

Kasus 26 adalah perempuan, MM (41), kasus 27 perempuan, UM (29) dan kasus 28 perempuan berinisial D (30).

Menurut Kasrul penderita kasus 26 hingga 28 masih menjalani perawatan intensif di RSUD dr.M. Haulussy, Kota Ambon.

Sedangkan, kasus 29 hingga 32 telah diisolasi dan dirawat oleh tim medis di Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Pemprov Maluku di Wailela, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon.

Sedangkan menyangkut hasil pemeriksaan swab Ny MCA yang meninggal di RSUD dr.M. Haulussy pada 1 Mei 2020 dan dimakamkan dengan protokoler COVID-19, Kasrul menyatakan, masih menunggu hasil dari Laboratorium Kesehatan Kemenkes di Jakarta.

"Sebanyak 44 swab, termasuk Ny.MCA yang di kirim ke Balitbangkes Kemenkes di Jakarta, dan kami masih menunggu hasilnya," demikian Kasrul Selang.

Pewarta: Jimmy Ayal

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020