Sejumlah warga Bobong, Kabupaten Pulau Taliabu, Maluku Utara (Maltut) menggelar aksi demo saat tim Tim Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Malut tiba di kabupaten itu untuk mengecek perkembangan penanganan COVID-19.

"Aksi spontan ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan masyarakat atas informasi awal yang dinyatakan Tim Gugus Tugas (Gustu) Provinsi Malut akan melaksanakan tes cepat dan tes usap  karena saat ini Pulau Taliabu belum ada pasien COVID-19," kata Koordinator Aksi Achun Nurdin dalam orasinya, Sabtu.

Selain persoalan tersebut, kekecewaan lainnya adalah tim yang turun dengan keikutsertaan staf  WHO dan Kemenkes untuk mengevaluasi proses percepatan penanganan COVID-19 di Pulau Taliabu, karena dari 10 kabupaten Kota di Malut, daerah ini dinyatakan zona hijau.

Sehingga, kedatangan tim Dinkes Provinsi Malut dengan menggunakan perhubungan laut itu, disambut dengan aksi yang dihadiri ratusan warga Bobong dan Wayo yang mempertanyakan kehadiran mereka untuk melakukan tes cepat dan tes usap kepada masyarakat Pulau Taliabu.

Dia menyatakan bahwa pernyataan salah satu tim Gustu Provinsi Malut sangat meresahkan warga dan juga melecehkan serta meragukan kinerja Tim Gustu Percepatan Penanganan Covid 19 Pulau Taliabu yang telah bekerja keras dalam memberikan perlindungan kepada masyarakat dari wabah dalam bentuk pengawasan.

"Pernyataan salah satu tim Gustu Provinsi itu sangat melecehkan dan meragukan tim kerja Tim Gustu Kabupaten Pulau Taliabu dalam pengawasan. Padahal Tim Gustu Kabupaten bekerja berdasarkan arahan Pusat dan Provinsi," katanya dalam orasi di depan pintu masuk keluar Pelabuhan Wayo, Talbar, Pulau Taliabu.

Dirinya menyebut bahwa pernyataan dengan membawa nama Organisasi Dunia Kesehatan (WHO ,red) dan Kemenkes merupakan sesuatu yang tak masuk akal, karena dari 514 Kabupaten Kota di Indonesia dengan rincian 416 kabupaten dan 98 kota, dinyatakan sekitar 112 wilayah sebagai zona hijau salah satu Kabupaten Pulau Taliabu.

"Inikan aneh, masih ada daerah lain yang belum terkontaminasi dengan virus COVID-19, mengapa WHO dan Kemenkes hanya berkiblat ke Kabupaten Pulau Taliabu. Kami meminta surat resmi dari dua lembaga itu," kata orator.

Dengan adanya desakan dari massa aksi, Pemda Pulau Taliabu yang diwakili Assisten I Setda Pulau Taliabu Ahmad Salawane dan Kadis Kesehatan Kuraisia Marsaoly, memberikan penjelasan terkait kehadiran tim Kesehatan Provinsi, bukan dari Tim Gustu Provinsi untuk melakukan evaluasi program pada Dinas Kesehatan.

Begitu juga Koordinator Tim Dinkes Malut, dr Rosita Alkatiri yang juga Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular pada Dinkes Provinsi Maluku Utara, memberikan penjelasan terkait kedatangannya di Kabupaten Pulau Taliabu bukan bersentuhan dengan Tim Gustu Pulau Taliabu, apalagi akan melaksanakan tes cepat dan swab test kepada masyarakat Pulau Taliabu.

Selanjutnya dilaksanakan pertemuan yang dimediasi antara Assisten Setda Pulau Taliabu Ahmad Salawane dan Kadis Kesehatan Kuraisia Marsaoly, Sekertaris Tim Gustu Sutomo Teapon, Kasat Satpol PP dan Damker, Haruna Masuku serta pihak Kepolisian, akhirnya mendapat titik temu.

Tim akan dikarantina selama sehari sebelum melakukan sosialisasi dan evaluasi kepada para tenaga medis dan pembentukan Satgas COVID-19 di Kecamatan dan berkunjung ke tiga Puskesmas di kabupaten Pulau Taliabu.*
 

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020