DPD Partai Golkar Maluku Utara (Malut) menyatakan, menunggu hasil tim survei DPP Paftai Golkar terhadap tiga bakal calon (bacalon) yang akan mengikuti di pemilihan kepala daerah (pilkada) dijadwalkan pada 9 Desember 2020.
Ketua Organisasi Kaderisasi Keanggotaan (OKK) DPD Golkar Malut, Ahmad Akarim di Ternate, Senin, menyatakan, DPP Golkar belum mengeluarkan rekomendasi tiga daerah yang melaksanakan pilkada 2020 yakni Kota Ternate, Kepulauan Sula, dan Kota Tidore Kepulauan.
"Untuk tiga daerah yang belum dikeluarkan rekomendasi tersebut karena alasan DPP Golkar masih melakukan survei agar ada kejelasan. Survey dilaksanakan pada pekan ini dan berakhir pada akhir Juli 2020," ujarnya.
Mengenai isu ketidakharmonisan beberapa pihak terkait rekomendasi yang akan dikeluarkan, Ahmad menjelaskan, hal tersebut merupakan hal yang biasa dalam dinamika berpartai, bahkan sebuah keputusan belum tentu menyenangkan semua orang.
"Memang setiap keputusan DPP Partai Golkar pasti melahirkan dinamika dan merupakan hal yang wajar saja. Jika ada keputusan yang tidak dapat menyenangkan satu pihak itu hal biasa, Partai politik lain juga pasti mengalami hal yang sama," katanya.
Sebelumnya, pada Minggu (12/7) DPP Partai Golkar telah memberikan lima rekomendasi kepada Balon Kepala Daerah yang megikuti pilkada pada 9 Desember 2020.
Rekomendasi itu, diserahkan langsung oleh Ketua Umum, DPP Partai Golkar, Airlangga Hartanto, untuk Balon Kepala Daerah Halmahera Selatan kepada pasangan Usman Sidik - Bassam Kasuba, Halmahera Barat kepada Zakir Mando - James Uang, Halmahera Timur untuk Muhdin Ma’bud - Anjas Taher, Halmahera Utara kepada Frans manery - Mulis Tapitapi dan Pulau Taliabu kepada Aliong Mus - Ramli.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020
Ketua Organisasi Kaderisasi Keanggotaan (OKK) DPD Golkar Malut, Ahmad Akarim di Ternate, Senin, menyatakan, DPP Golkar belum mengeluarkan rekomendasi tiga daerah yang melaksanakan pilkada 2020 yakni Kota Ternate, Kepulauan Sula, dan Kota Tidore Kepulauan.
"Untuk tiga daerah yang belum dikeluarkan rekomendasi tersebut karena alasan DPP Golkar masih melakukan survei agar ada kejelasan. Survey dilaksanakan pada pekan ini dan berakhir pada akhir Juli 2020," ujarnya.
Mengenai isu ketidakharmonisan beberapa pihak terkait rekomendasi yang akan dikeluarkan, Ahmad menjelaskan, hal tersebut merupakan hal yang biasa dalam dinamika berpartai, bahkan sebuah keputusan belum tentu menyenangkan semua orang.
"Memang setiap keputusan DPP Partai Golkar pasti melahirkan dinamika dan merupakan hal yang wajar saja. Jika ada keputusan yang tidak dapat menyenangkan satu pihak itu hal biasa, Partai politik lain juga pasti mengalami hal yang sama," katanya.
Sebelumnya, pada Minggu (12/7) DPP Partai Golkar telah memberikan lima rekomendasi kepada Balon Kepala Daerah yang megikuti pilkada pada 9 Desember 2020.
Rekomendasi itu, diserahkan langsung oleh Ketua Umum, DPP Partai Golkar, Airlangga Hartanto, untuk Balon Kepala Daerah Halmahera Selatan kepada pasangan Usman Sidik - Bassam Kasuba, Halmahera Barat kepada Zakir Mando - James Uang, Halmahera Timur untuk Muhdin Ma’bud - Anjas Taher, Halmahera Utara kepada Frans manery - Mulis Tapitapi dan Pulau Taliabu kepada Aliong Mus - Ramli.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020