Manajer Usaha Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Ambon, Syamsuddin Tanassy mengatakan, perusahaannya hingga saat ini tetap beroperasi di pelabuhan penyeberangan Hunimua, Pulau Ambon - Waipirit, Pulau Seram maupun Galala, Kota Ambon - Namlea, Kabupaten Buru dengan memprioritaskan mobil truk yang mengangkut logistik.
"Memang pelayanan ASDP di pelabuhan penyeberangan selama ini belum maksimal, karena itu kami melaksanakan sesuai dengan anjuran yakni melayani mobil truk yang mengangkut logistik ke Pulau-Pulau," katanya, di Ambon, Rabu.
Menurut Syamsuddin, pihaknya sampai sekarang belum bisa melayani penumpang orang. Kalaupun ada, penumpang itu harus memenuhi persyaratan atau aturan terkait dengan penanganan COVID-19.
ASDP Ambon, kata dia, mendukung pelaksanaan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang sementara dilakukan di Kota Ambon, karena itu untuk sementara belum bisa maksimal melayani penumpang.
"Jadi kalau mau dibilang penumpang di kedua lintasan penyeberangan baik pelabuhan Hunimua-Waipirit, maupun Galala- Namlea kadang ada kadang tidak. Namun, untuk angkutan logistik tetap lancar seperti biasa," ujar Syamsuddin..
Dia menjelaskan, untuk lintasan Hunimua-Waipirit dilayani empat kapal feri. Namun, jika situasi dan kondisi kurang mendukung maka bisa dikurangi menjadi tiga kapal saja.
Kapal feri yang disiapkan untuk trayek Hunimua-Waipirit yakni KMP Inalika, KMP Roka Tenda, KMP Terubuk, dan satu kapal milik PT.Panca Karya yang beroperasi mulai pukul 6.00 WIT hingga pukul 14.00 WIT.
Sedangkan untuk lintasan Galala-Namlea hanya dilayani KMP Wayangan dengan waktu operasi Rabu dan Jumat. Kalau dibutuhkan, penambahan, maka akan dioperasikan KMP Temi, tetapi hanya beroperasi hari Minggu saja.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020
"Memang pelayanan ASDP di pelabuhan penyeberangan selama ini belum maksimal, karena itu kami melaksanakan sesuai dengan anjuran yakni melayani mobil truk yang mengangkut logistik ke Pulau-Pulau," katanya, di Ambon, Rabu.
Menurut Syamsuddin, pihaknya sampai sekarang belum bisa melayani penumpang orang. Kalaupun ada, penumpang itu harus memenuhi persyaratan atau aturan terkait dengan penanganan COVID-19.
ASDP Ambon, kata dia, mendukung pelaksanaan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang sementara dilakukan di Kota Ambon, karena itu untuk sementara belum bisa maksimal melayani penumpang.
"Jadi kalau mau dibilang penumpang di kedua lintasan penyeberangan baik pelabuhan Hunimua-Waipirit, maupun Galala- Namlea kadang ada kadang tidak. Namun, untuk angkutan logistik tetap lancar seperti biasa," ujar Syamsuddin..
Dia menjelaskan, untuk lintasan Hunimua-Waipirit dilayani empat kapal feri. Namun, jika situasi dan kondisi kurang mendukung maka bisa dikurangi menjadi tiga kapal saja.
Kapal feri yang disiapkan untuk trayek Hunimua-Waipirit yakni KMP Inalika, KMP Roka Tenda, KMP Terubuk, dan satu kapal milik PT.Panca Karya yang beroperasi mulai pukul 6.00 WIT hingga pukul 14.00 WIT.
Sedangkan untuk lintasan Galala-Namlea hanya dilayani KMP Wayangan dengan waktu operasi Rabu dan Jumat. Kalau dibutuhkan, penambahan, maka akan dioperasikan KMP Temi, tetapi hanya beroperasi hari Minggu saja.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020