Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Maluku mengapresiasi organisasi nirlaba Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang meluncurkan program Lumbung Sedekah Pangan untuk membantu masyarakat ekonomi lemah di daerah itu.

"Kami berterima kasih kepada ACT Maluku. Program ini bermanfaat bagi saudara-saudara kita yang mengalami kesulitan dalam mencukupi kebutuhan pangan keluarga akibat pandemi COVID-19 saat ini," kata Kadis Ketahanan Pangan Lutfi Rumbia, saat memberikan sambutan dan sekaligus atas nama Gubernur Maluku, Murad Ismail meluncurkan program Lumbung Sedekah Pangan di Kota Ambon, Kamis.

Ia mengatakan, lumbung adalah gudang, tempat menyimpan bahan makanan. Kalau keluarga mempunyai lumbung yang terisi, maka tidak akan mengalami kesusahan pada masa pandemi virus corona.

"Akibat pandemi ini banyak saudara-saudara kita kehilangan pekerjaan karena kena PHK. Mereka yang bekerja di sektor informal seperti sopir angkot, ojek, tukang becak pun kesulitan karena orang lebih banyak berdiam di rumah bila tidak ada hal penting yang harus dilakukan di luar," katanya.

Karena itu, program Lumbung Sedekah Pangan ini perlu didukung oleh semua pihak, khususnya para dermawan atau mereka yang memiliki kelebihan.

"Mari katong laeng sayang laeng (saling menyayangi). Basudara yang mampu membantu saudara-saudara sesama anak bangsa yang tidak mampu dengan cara bersedekah melalui program ini," katanya.

Lutfi  juga mengungkapkan keinginan Presiden Joko Widodo agar pemerintah daerah membantu dan menjaga, jangan sampai ada warga yang tidak makan akibat pandemi COVID-19.

Dia mengatakan, kalau permintaan itu diturunkan ke provinsi, berarti Dinas Ketahanan Pangan Maluku mempunyai kewajiban untuk mewujudkan keinginan pemerintah pusat tersebut.

"Karena itu saya juga mengajak ACT Maluku untuk berkolaborasi. Di kami ada program Gelar Pangan Murah dan Operasi Pasar. Artinya kami menjual rugi, jual bahan pangan di bawah harga pasar untuk meringankan beban masyarakat saat ini," katanya.

Dicontohkannya, distributor membeli bawang merah yang belum dibersihkan seharga Rp50.000 per kilogram, maka ke pedagang akan dijual dengan harga Rp55.000 atau bahkan Rp57.000.

"Itu mahal, dan sampai ke masyarakat pasti lebih mahal lagi. Nah di sini Dinas Ketahanan Pangan mengambil peran dengan menjual rugi untuk membantu masyarakat yang tidak mampu," katanya.

Ia menambahkan, pada masa pandemi COVID-19,  pegawai yang terima gaji tetap pun mengalami kesulitan, apalagi yang tidak bekerja tetap atau serabutan.

"Saya juga ingin bergandengan tangan dengan ACT Maluku untuk bagaimana mengajak masyarakat memanfaatkan pekarangan rumah dengan  menanam tanaman pangan dan sayuran, agar tercipta ketahanan pangan di setiap keluarga, sedangkan program Lumbung Sedekah Pangan ini berjalan terus untuk membantu saudara-saudara yang memang tidak mempunyai dan harus dibantu," katanya.
Warga penerima manfaat program Lumbung Sedekah Pangan yang diluncurkan di area Kantor Aksi Cepat Tanggap (ACT) Maluku di Kota Ambon, Kamis (20/8/20) (Shariva Alaidrus)

Sebelumnya, Ketua ACT Cabang Maluku Wahab Loilatu menyatakan program Lumbung Sedekah Pangan diluncurkan secara nasional, dan pelaksanaannya serentak pada 20 Agustus 2020.

"ACT bertekad untuk terus melaksanakan misinya dalam kerja-kerja sosial kemanusiaan, sesuai motto Care for Humanity atau peduli pada masalah-masalah kemanusiaan," katanya.

Ia berharap program ini mendapat tanggapan positif dari seluruh anggota masyarakat, khususnya para dermawan yang ingin berbuat kebaikan kepada sesama manusia yang membutuhkan pertolongan.

"Kalau program ini terlaksana baik, kami akan membuka gerainya di area berbagai tempat ibadah baik masjid maupun gereja," kata Wahab.

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020