Ketua komisi IV DPRD Maluku Ruslan Hurasan mengatakan, Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat  bekerja sama dengan  RSUD dr. M. Haulussy Ambon akan menjadwalkan pelaksanaan tes usap kepada pimpinan dan anggota komisi guna memastikan tertular virus corona atau tidak.

"Kita sebagai anggota legislatif harus menjadi contoh yang baik agar masyakarat maupun Aparatur Sipil Negara (ASN)  di masing - masing Organsiasi Perangkat Daerah (OPD)  mengikuti program ini sesuai jadwal ditetapkan," katanya, di Ambon, Sabtu.

Penjalasan Ruslan disampaikan saat memimpin rapat pembahasan LPJ Gubernur Maluku tahun anggaran 2019 bersama Kepala Dinas Kesehatan setempat,  dr. M. Pontoh, Direktur RSUD dr.M. Haulussy, dr. Rita Tahitoe, Direktur RSU Nania, serta sejumlah UPT terkait.

Menurut dia, pelaksanaan tes usap memang sementara dilakukan kepada para ASN di seluruh OPD, sehingga jadwal bagi anggota DPRD akan diatur oleh Dinkes bersama RSUD Haulussy.

Direktur RSUD Haulussy Ambon, dr. Rita Tahitoe menjelaskan, untuk masalah COVID-19 dalam sepekan ini terjadi dua kematian pasien positif terpapar virus corona. Hanya saja, kedatangan mereka ke RSUD sudah dalam kondisi sakit parah dan beberapa jam setelah ditangani barulah meninggal dunia.

Karena pasiennya juga memiliki komplikasi penyakit bawaan sehingga harus menjadi perhatian dalam memberikan banyak edukasi kepada masyarakat bahwa sejak gejala penyakitnya masih dini sudah bersedia memeriksakan kesehatan diri.

"Saya berkoordinasi dengan Kadis Kesehatan Kota Ambon dan mengakui jumlah pengunjung di Puskesmas juga jauh berkurang, sehingga saat kondisi seorang pasien sudah kritis baru ke rumah sakit, makanya dua atau tiga jam kemudian meninggal dunia," katanya.

Sedangkan, Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Maluku, Kasrul Selang mengakui telah dilakukantes usap di kantor Gubernur dan ada enam ASN dinyatakan positif terpapar virus corona.

Kalau dilakukan tes usap pada salah satu kantor, maka semua pegawai yang diperiksa harus istirahat di rumah sambil menunggu hasil tes usap cepatnya seperti apa.

"Janganlah ketika selesai dilakukan tes usap lalu ASN bekerja seperti biasa, kemudian ketika diketahui positif baru bingunglah kita, makanya mereka istirahat atau bekerja dari rumah saja dan tidak dibolehkan jalan ke mana-mana," tandas Kasrul.

Dalam satu OPD,  dilakukan tes usap secara bertahap kepada sepertiga dari jumlah ASN yang ada dan bukannya sekaligus.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020