Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) bersama Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Maluku dan para seniman di Kota Ambon dan Kabupaten Maluku Tengah menggelar aksi kepedulian lewat konser amal untuk membatu para korban gempa di Turki.

Kepala Cabang ACT Maluku Wahab Loilatu di Ambon, Selasa menyatakan konser amal bertajuk “Maluku Peduli Gempa Turki” itu digelar di dua titik lokasi yang berbeda, yakni Caffe Pojok Pelabuhan di kawasan Kota Jawa di Kota Ambon dan Sianida Café di Kota Masohi, Kabupaten Maluku Tengah, Senin (13/11) malam.

Ia mengatakan, dari kegiatan yang menghadirkan para seniman dan kelompok musikalisasi puisi di dua kota tersebut berhasil dikumpulkan donasi sebesar Rp1.345.000., yang akan disumbangkan untuk membantu para korban gempa di Turki.

“Melalui ikhtiar ini, kami ACT Maluku dan MRI Maluku bersama teman-teman seniman ingin memenuhi kebutuhan dari yang paling dasar terlebih dahulu, yakni pangan," katanya.

Menurut dia, donasi yang terkumpul dari kegiatan serupa di berbagai daerah di Tanah Air akan dikirim ke ACT Pusat untuk selanjutnya ditransfer ke ACT Turki.
ACT-MRI Maluku dan seniman memberikan sumbangan untuk korban gempa di Turki melalui konser amal di Ambon dan Masohi (Maya)

Sementara itu, Cantika Muhrim dari kelompok musikalisasi puisi mengatakan dirinya dan para seniman sangat mengapresiasi langkah ACT Maluku mengandeng mereka dalam aksi kemanusiaan untuk peduli kepada para korban gempa di Turki.

"Kami tidak dapat membantu dalam bentuk materi, tetapi kami dapat membantu dengan karya, yang mungkin ini bisa membantu saudara-saudara kita yang terkena bencana di Turki," katanya.

“Saya ucapkan terima kasih, semoga yang kita lakukan ini dapat bermanfaat, walau tak banyak yang kita dapatkan, semoga dapat membantu para korban," ujarnya.

Hingga pekan lalu, tercatat 94 orang meninggal dunia akibat gempa berkekuatan 7.0 SR mengguncang kawasan pesisir barat Turki, tepatnya di Laut Aegea pada 31 Oktober 2020.

Badan Penanganan Bencana dan Kedaruratan Turki (AFAD) menyebutkan jumlah korban jiwa di Kota Izmir, Turki, sebanyak 92 orang, sementara di Pulau Santos dua orang.

Gempa yang merobohkan banyak bangunan di Izmir itu menjadi gempa paling dahsyat yang mengguncang Turki dalam satu dasawarsa terakhir dengan catatan korban luka-luka sekitar 150 orang.

Lebih dari 3.500 tenda dan 13.000 tempat tidur telah disediakan untuk menjadi tempat penampungan sementara di Turki. Sebanyak 8.000 petugas dan 25 anjing penyelamat dilibatkan dalam upaya penyelamatan dan pemberian bantuan.

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020