Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon merencanakan pendapatan daerah tahun anggaran 2021 sebesar Rp1,26 triliun.

Pendapatan daerah yang direncanakan bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp181,5 miliar, pendapatan transfer Rp1,01 triliun dan lain- lain pendapatan daerah yang sah Rp66,3 miliar, kata Wali Kota Richard Louhenapessy saat penyampaian nota keuangan RAPBD tahun anggaran 2021,di Ambon, Rabu.

RAPBD kota Ambon berkaitan dengan pendapatan belanja dan pembiayaan daerah.

Pendapatan daerah diarahkan pada upaya untuk meningkatkan kapasitas fiskal daerah melalui peningkatan intensitas dan efektivitas program intensifikasi dan ekstensifikasi pengelolaan sumber pendapatan daerah, yang mengacu pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan memperhatikan aspek keadilan dan kepatutan serta kemampuan masyarakat.

Sedangkan belanja daerah diarahkan untuk mendukung target capaian prioritas pembangunan nasional 2021 sesuai denga kewenangan pemerintah daerah.

Belanja daerah, menurut Richard, diarahkan juga untuk mendukung pemulihan sosial ekonomi setelah pandemi COVID-19, dan penerapan tatanan normal baru, penurunan kemiskinan dan ketimpangan antarkelompok pendapatan.

Dari kemampuan keuangan daerah yakni kemampuan pendapatan dan pembiayaan, maka jumlah pendanaan yang dimugkinkan dibelanjakan tahun anggaran 2021 sebesar Rp1,28 triliun.

Anggaran tersebut dipergunakan untuk belanja operasi sebesar Rp919,8 miliar, belanja modal Rp235,1 miliar, belanja tidak terduga Rp20,6 miliar dan belanja transfer sebesar Rp105,5 miliar.

Richard menambahkan, RAPBD tersebut sesungguhnya terdapat defisit anggaran sebesar Rp21 miliar.

Jika diperhadapkan dengan komponen pembiayaan penerimaan daerah untuk prediksi sisa lebih perhitungan anggaran tahun 2020 sebesar Rp23 miliar.

Komponen pembiayaan pengeluaran untuk pembayaran penyertaan modal Pemkot Ambon kepada bank Maluku Maluku Utara sebesar Rp1,9 miliar.
 

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2020