Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nizar Ali menyatakan Provinsi Maluku, khususnya Kota Ambon bisa dijadikan pusat embarkasi haji untuk wilayah Timur meliputi provinsi Papua, Papua Barat, Maluku Utara (Malut) dan Maluku.
"Saya yakin dalam dua hingga tiga tahun ke depan Maluku bisa jadi embarkasi haji untuk wilayah timur," kata Sekjen Nizar Ali saat meresmikan Asrama Haji Antara di Desa Waiheru, kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, Ahad.
Menurut Sekjen yang hadir mewakili Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, ada sembilan syarat utama yang perlu dipenuhi untuk menjadi embarkasi haji diantaranya mampu menampung paling kurang dua kloter setiap hari keberangkatan, panjang landasan pacu bandara harus 3.000 meter serta lolos verifikasi pemerintah Arab Saudi.
Dia memandang keberadaan Asrama Haji Antara di Ambon yang diberi nama Wisma Musdhalifah, sangat tepat untuk mendukung upaya menjadikan Maluku sebagai embarkasi di wilayah timur.
"Bagi saya Maluku sangat strategis menjadi embarkasi haji di wilayah timur, Dengan asrama Haji Antara ini maka calon jamaah yang akan berangkat ke Tanah Suci tidak perlu lagi menginap di Asrama haji di Makassar, tetapi hanya transit untuk menukar pesawat saja, karena berbagai dokumen sudah diselesaikan," katanya.
Saat ini, Maluku didukung Pemerintah provinsi setempat membangun satu asrama baru yang mampu menampung satu kloter calon jemaah haji, maka wilayah ini bisa ditetapkan sebagai embarkasi untuk wilayah timur, dan tidak perlu transit di Makassar, Sulsel.
"Kami mendorong Kanwil Kementerian Agama Maluku terus membangun koordinasi bersama Pemprov Maluku untuk membangun satu lagi asrama haji. Apalagi saat ini tersedia lahan yang sudah dibebaskan dan diserahkan Pemprov untuk Kanwil Agama Maluku," katanya.
Dengan menjadi embarkasi haji, maka calon jemaah haji asal empat provinsi yakni Papua, Papua Barat, Maluku dan Malut, bisa langsung diberangkatkan dari Ambon menuju ke Makkah dan Madinah, tanpa transit di daerah lain.
"Sekarang tinggal kita tunggu komitmen Pemprov Maluku. Saya rasa Pak Gubernur Murad Ismail bersedia merealisasikannya,'' ujar Sekjen yang mengaku juga telah membangun komunikasi dan koordinasi dengan pemprov Maluku.
Rajin curhat
Gubernur Maluku Murad Ismail meminta Kakanwil Kementerian Agama setempat Jamaludin Bugis untuk lebih sering "curhat" kepada dirinya.
"Terpenting, Kakanwil Kementerian Agama harus sering curhat saja kepada Gubernur. Semua kepentingan menyangkut umat beragama, apapun itu, saya akan ikut campur menuntaskannya," ujar Gubernur.
Murad juga memastikan telah membicarakan usulan perpanjangan Bandara Internasional Pattimura di Desa Laha, Kecamatan Teluk Ambon, dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang berkunjung ke Ambon pekan lalu.
"Saya sudah bicarakan perpanjangan landasan pacu Bandara Pattimura dari 2.500 meter menjadi 3.000 meter, dan Menhub sudah menyetujui untuk diperpanjang dalam satu atau dua tahun mendatang.
''Pak Menhub sudah bicara sama saya untuk memperpanjang runway menjadi 3.000 meter. 200 meter diperpanjang ke arah laut, dan 300 meter ke arah darat. Mudah-mudahan secepatnya direalisasikan sehingga mendukung Maluku sebagai embarkasi haji," ucapnya.
Selain bantuan untuk asrama haji antara, Pemprov Maluku juga telah membangun jalan masuk menuju fasilitas tersebut sepanjang 650 meter dan lebarnya ditambah dari tiga meter menjadi 11 meter, serta membebaskan tanah antara lima hingga enam hektar untuk membangun asrama haji Maluku.
Kanwil Kementerian Agama Maluku Jamaludin Bugis melaporkan asrama haji antara yang setara hotel bintang tiga tersebut, selain untuk melayani kepentingan ibadah seluruh jemaah haji yang tersebar di Maluku, juga dijadikan lokasi karantina pasien COVID-19 yang tanpa gejala.
Asrama tersebut dibangun sejak tahun 2018 dengan alokasi anggaran sebesar Rp61 miliar yang dialokasikan Kementerian Agama.
Asrama lima lantai dengan fasilitas hotel bintang tiga tersebut dilengkapi 114 kamar dan mampu menampung 560 orang calon jemaah, kata Bugis.*
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021
"Saya yakin dalam dua hingga tiga tahun ke depan Maluku bisa jadi embarkasi haji untuk wilayah timur," kata Sekjen Nizar Ali saat meresmikan Asrama Haji Antara di Desa Waiheru, kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, Ahad.
Menurut Sekjen yang hadir mewakili Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, ada sembilan syarat utama yang perlu dipenuhi untuk menjadi embarkasi haji diantaranya mampu menampung paling kurang dua kloter setiap hari keberangkatan, panjang landasan pacu bandara harus 3.000 meter serta lolos verifikasi pemerintah Arab Saudi.
Dia memandang keberadaan Asrama Haji Antara di Ambon yang diberi nama Wisma Musdhalifah, sangat tepat untuk mendukung upaya menjadikan Maluku sebagai embarkasi di wilayah timur.
"Bagi saya Maluku sangat strategis menjadi embarkasi haji di wilayah timur, Dengan asrama Haji Antara ini maka calon jamaah yang akan berangkat ke Tanah Suci tidak perlu lagi menginap di Asrama haji di Makassar, tetapi hanya transit untuk menukar pesawat saja, karena berbagai dokumen sudah diselesaikan," katanya.
Saat ini, Maluku didukung Pemerintah provinsi setempat membangun satu asrama baru yang mampu menampung satu kloter calon jemaah haji, maka wilayah ini bisa ditetapkan sebagai embarkasi untuk wilayah timur, dan tidak perlu transit di Makassar, Sulsel.
"Kami mendorong Kanwil Kementerian Agama Maluku terus membangun koordinasi bersama Pemprov Maluku untuk membangun satu lagi asrama haji. Apalagi saat ini tersedia lahan yang sudah dibebaskan dan diserahkan Pemprov untuk Kanwil Agama Maluku," katanya.
Dengan menjadi embarkasi haji, maka calon jemaah haji asal empat provinsi yakni Papua, Papua Barat, Maluku dan Malut, bisa langsung diberangkatkan dari Ambon menuju ke Makkah dan Madinah, tanpa transit di daerah lain.
"Sekarang tinggal kita tunggu komitmen Pemprov Maluku. Saya rasa Pak Gubernur Murad Ismail bersedia merealisasikannya,'' ujar Sekjen yang mengaku juga telah membangun komunikasi dan koordinasi dengan pemprov Maluku.
Rajin curhat
Gubernur Maluku Murad Ismail meminta Kakanwil Kementerian Agama setempat Jamaludin Bugis untuk lebih sering "curhat" kepada dirinya.
"Terpenting, Kakanwil Kementerian Agama harus sering curhat saja kepada Gubernur. Semua kepentingan menyangkut umat beragama, apapun itu, saya akan ikut campur menuntaskannya," ujar Gubernur.
Murad juga memastikan telah membicarakan usulan perpanjangan Bandara Internasional Pattimura di Desa Laha, Kecamatan Teluk Ambon, dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang berkunjung ke Ambon pekan lalu.
"Saya sudah bicarakan perpanjangan landasan pacu Bandara Pattimura dari 2.500 meter menjadi 3.000 meter, dan Menhub sudah menyetujui untuk diperpanjang dalam satu atau dua tahun mendatang.
''Pak Menhub sudah bicara sama saya untuk memperpanjang runway menjadi 3.000 meter. 200 meter diperpanjang ke arah laut, dan 300 meter ke arah darat. Mudah-mudahan secepatnya direalisasikan sehingga mendukung Maluku sebagai embarkasi haji," ucapnya.
Selain bantuan untuk asrama haji antara, Pemprov Maluku juga telah membangun jalan masuk menuju fasilitas tersebut sepanjang 650 meter dan lebarnya ditambah dari tiga meter menjadi 11 meter, serta membebaskan tanah antara lima hingga enam hektar untuk membangun asrama haji Maluku.
Kanwil Kementerian Agama Maluku Jamaludin Bugis melaporkan asrama haji antara yang setara hotel bintang tiga tersebut, selain untuk melayani kepentingan ibadah seluruh jemaah haji yang tersebar di Maluku, juga dijadikan lokasi karantina pasien COVID-19 yang tanpa gejala.
Asrama tersebut dibangun sejak tahun 2018 dengan alokasi anggaran sebesar Rp61 miliar yang dialokasikan Kementerian Agama.
Asrama lima lantai dengan fasilitas hotel bintang tiga tersebut dilengkapi 114 kamar dan mampu menampung 560 orang calon jemaah, kata Bugis.*
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021