Kepala Bidang Pelayanan Publik Perum Bulog Divre Maluku Hamdani mengatakan, stok beras di gudang Bulog Maluku dan Maluku Utara (Malut) hingga kini masih dalam posisi aman, mencapai 9.000 ton dan bisa mengisi permintaan pasar hingga tiga bulan ke depan.

"Stok beras itu masih ditampung di gudang-gudang milik Bulog Maluku di Kota Ambon, Kota Tual, Kota Saumlaki, dan Kota Ternate, Maluku Utara," ujarnya di Ambon, Sabtu.

Selain beras, Bulog Maluku juga sedia kebutuhan pokok yang lain seperti gula pasir yang ada di gudang Kota Ambon sebanyak 189,950 kg, Kota Tual 72,700 kg, dan Kota Ternate 53,300 kg, sedangkan minyak goreng di Kota Tual sebanyak 10,116 liter.

"Jadi stok kebutuhan pokok yang tersedia selama ini di gudang Bulog Maluku dan Maluku Utara, selain beras juga ada gula pasir, minyak goreng dan juga tepung terigu yang ikut mendukung kegiatan operasi pasar (OP) khusus," ujarnya.

Terkait beras, sistem yang ada di Bulog terbagi atas dua bagian yakni daerah yang cukup penghasilan dan daerah yang minus.

"Kebetulan Maluku masuk daerah minus, dengan demikian kalau terjadi kekurangan beras maka daerah yang cukup penghasilan seperti Makassar dan Jawa Timur siap untuk menyuplai sesuai permintaan," ujarnya.

Hal ini sudah berlangsung dari tahun ke tahun dan sesuai dengan hasil evaluasi. Daerah yang cukup harus suplai ke daerah yang minus.

"Yang jelas kalau sampai Bulog Maluku kekurangan stok beras, maka kita siap pengadaan dari Makassar atau Jawa Timur," ujarnya.

Selain pengadaan beras dari dua daerah penghasil, Bulog Maluku juga melakukan pembelian beras lokal asal Kabupaten Pulau Buru, dan itu berlangsung dari tahun ke tahun.

Pewarta: John Soplanit

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021