Kepala Dinas Kesehatan Maluku Tenggara (Malra) dr Katrinje Notanubun menyatakan vaksinasi COVID-19 bagi kelompok kedua yakni tenaga pelayanan publik di kabupaten itu akan dilaksanakan dalam waktu dekat dan sudah terdata 3.000 peserta.
"Vaksinasi bagi pelayan publik di Malra sudah kami lakukan pendataan dan registrasi para peserta yang terdiri dari unsur pelayanan publik baik OPD, BUMN serta BUMD," kata Katrinje di Langgur, Kamis.
Vaksinasi, kata dia, direncanakan pelaksanaannya setelah kunjungan duta parenting (Isteri Gubernur Maluku) di Malra pekan depan.
Vaksinasi akan ditandai dengan pencanangan sesuai keinginan Bupati Malra, Thaher Hanubun, dimana akan dilakukan di dua tempat yakni di Kei Kecil dan Kei Besar.
"Vaksinnya sudah ada di Malra tanggal 15 Maret kemarin, sebanyak 80 fail multi dos, dimana satu botolnya bisa dapat digunakan untuk 8 sampai 10 orang, jadi kurang lebih untuk 800 orang peserta," kata Katrinje.
Menurut dia, dalam pertemuan virtual dengan Sekda Maluku selaku Ketua gugus satgas COVID-19 Provinsi Maluku, sudah disampaikan bahwa jumlah 80 vial ni tidak cukup dan akan diberikan tambahan.
Disinggung tentang vaksinasi bagi kelompok pertama (tenaga medis), Nontanubun menuturkan, untuk kelompok pertama sudah tutup dan belum mencapai 100 persen dikarenakan ada peserta yang menunda diberikan vaksin dan ada yang diketahui mengidap penyakit tertentu.
"Nah, dari kelompok pertama masih tersisa vaksin, sehingga vaksin-vaksin tersebut akan juga diberikan kepada kelompok kedua, vaksin yang tersisa maupun yang baru datang kemarin tetap terjaga dalam suhu aman 2 sampai 8 derajat Celcius di Gudang Farmasi Malra," katanya.
Katrinje menambahkan di Malra terkonfirmasi 233 orang terpapar COVID-19 sejak bulan Maret 2020, sembuh 195, artinya tingkat kesembuhan 85 persen, sementara yang meninggal 9 orang, saat ini kasus aktif 29 orang.
"Makin baik tingkat kesehatan di Malra, karena kepatuhan masyarakat untuk melaksanakan protokol kesehatan, selain itu adanya respon cepat Bupati Malra untuk dibuat karantina terpusat di Puskesmas Ngilngof sehingga warga yang terkonfirmasi dirawat dengan baik," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021
"Vaksinasi bagi pelayan publik di Malra sudah kami lakukan pendataan dan registrasi para peserta yang terdiri dari unsur pelayanan publik baik OPD, BUMN serta BUMD," kata Katrinje di Langgur, Kamis.
Vaksinasi, kata dia, direncanakan pelaksanaannya setelah kunjungan duta parenting (Isteri Gubernur Maluku) di Malra pekan depan.
Vaksinasi akan ditandai dengan pencanangan sesuai keinginan Bupati Malra, Thaher Hanubun, dimana akan dilakukan di dua tempat yakni di Kei Kecil dan Kei Besar.
"Vaksinnya sudah ada di Malra tanggal 15 Maret kemarin, sebanyak 80 fail multi dos, dimana satu botolnya bisa dapat digunakan untuk 8 sampai 10 orang, jadi kurang lebih untuk 800 orang peserta," kata Katrinje.
Menurut dia, dalam pertemuan virtual dengan Sekda Maluku selaku Ketua gugus satgas COVID-19 Provinsi Maluku, sudah disampaikan bahwa jumlah 80 vial ni tidak cukup dan akan diberikan tambahan.
Disinggung tentang vaksinasi bagi kelompok pertama (tenaga medis), Nontanubun menuturkan, untuk kelompok pertama sudah tutup dan belum mencapai 100 persen dikarenakan ada peserta yang menunda diberikan vaksin dan ada yang diketahui mengidap penyakit tertentu.
"Nah, dari kelompok pertama masih tersisa vaksin, sehingga vaksin-vaksin tersebut akan juga diberikan kepada kelompok kedua, vaksin yang tersisa maupun yang baru datang kemarin tetap terjaga dalam suhu aman 2 sampai 8 derajat Celcius di Gudang Farmasi Malra," katanya.
Katrinje menambahkan di Malra terkonfirmasi 233 orang terpapar COVID-19 sejak bulan Maret 2020, sembuh 195, artinya tingkat kesembuhan 85 persen, sementara yang meninggal 9 orang, saat ini kasus aktif 29 orang.
"Makin baik tingkat kesehatan di Malra, karena kepatuhan masyarakat untuk melaksanakan protokol kesehatan, selain itu adanya respon cepat Bupati Malra untuk dibuat karantina terpusat di Puskesmas Ngilngof sehingga warga yang terkonfirmasi dirawat dengan baik," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021