Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) mengakui hingga saat ini belum semua tenaga kesehatan yang bertugas di kota itu dan di tiga kecamatan terluar menerima Vaksin Sinovac.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Ternate Nurbaity Radjabessy di Ternate, Rabu, menjelaskan dari semua vaksin yang didistribusikan ke seluruh fasilitas pelayanan kesehatan di kota tersebut, memang belum semua tenaga kesehatan menerima vaksin.

Dia menyebutkan untuk fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di Puskesmas Jambula memiliki angka terendah yang belum menerima vaksin.



"Ini ada yang baru 92 persen, 87 persen, dan terendah di Puskesmas Jambula, yakni 67 persen yang belum divaksinasi," ujarnya.

Untuk di Rumah Sakit Chasan Boesoerie belum memenuhi target, meski RSU di bawah Pemprov Malut, tetapi karena letaknya di Kota Ternate, sehingga juga menjadi sasaran vaksinasi dengan target 900 vaksin.

"Tenaga kesehatan yang ada di RSUD Chasan Boesorie belum semua di vaksin dan saat disuntik itu baru 200 lebih," katanya.

Dia menyebut salah satu faktor belum memenuhinya target vaksin di rumah sakit Hasan Boesorie karena banyaknya tenaga kesehatan yang terkonfirmasi COVID-19, sehingga belum bisa dilakukan vaksinasi.

Selain itu, kata Nurbaity, untuk yang terkena COVID-19 harus tunggu 3 hingga 6 bulan baru bisa di vaksin," ujarnya.

Nurbaity menambahkan banyak juga tenaga kesehatan yang memiliki penyakit bawaan/penyerta, sehingga menjadi faktor kendala belum bisa dilakukan vaksin.

"Bukannya mereka tidak mau, mereka mau kok, hanya saja memang belum bisa disuntik karena beberapa faktor dan masih menunggu waktu saja," katanya.
 

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Lexy Sariwating


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021