Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II Pattimura Ambon mengimbau masyarakat setempat agar mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi pada puncak musim hujan di Provinsi Maluku.
"Puncak musim hujan diprediksi pada Juni hingga September 2021, dengan potensi cuaca ekstrem hujan lebat hingga sangat lebat, disertai kilat atau petir dan angin kencang, di sejumlah wilayah di Maluku, " kata Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas II Pattimura Ambon, Wilhelmina Paays, di Ambon, Selasa.
Ia mengatakan wilayah yang berpotensi diguyur hujan sedang hingga lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang sesaat lebih dari 30 KM per jam, yakni Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), dan Kabupaten Buru Selatan.
Masyarakat yang berada di Pulau Ambon, Maluku Tengah SBB maupun Buru Selatan diimbau tetap waspada akan cuaca ekstrem dan dampak bencana hidrometeorologi yang dapat terjadi, seperti genangan air, banjir, tanah longsor, banjir bandang, dan pohon tumbang.
Hasil dari analisis streamline, menunjukkan pola angin didominasi angin timuran.
Kondisi suhu permukaan laut yang cenderung menghangat khususnya di laut Banda dan laut Seram.
"Hal ini sangat mendukung tersedianya suplai uap air untuk pertumbuhan awan-awan hujan," ujar Wilhelmina.
Dia mengatakan secara lokal pertumbuhan awan-awan hujan (Cumulonimbus) yang menyebabkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat/petir dan angin kencang (kencang sesaat) masih berpotensi terjadi.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021
"Puncak musim hujan diprediksi pada Juni hingga September 2021, dengan potensi cuaca ekstrem hujan lebat hingga sangat lebat, disertai kilat atau petir dan angin kencang, di sejumlah wilayah di Maluku, " kata Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas II Pattimura Ambon, Wilhelmina Paays, di Ambon, Selasa.
Ia mengatakan wilayah yang berpotensi diguyur hujan sedang hingga lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang sesaat lebih dari 30 KM per jam, yakni Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), dan Kabupaten Buru Selatan.
Masyarakat yang berada di Pulau Ambon, Maluku Tengah SBB maupun Buru Selatan diimbau tetap waspada akan cuaca ekstrem dan dampak bencana hidrometeorologi yang dapat terjadi, seperti genangan air, banjir, tanah longsor, banjir bandang, dan pohon tumbang.
Hasil dari analisis streamline, menunjukkan pola angin didominasi angin timuran.
Kondisi suhu permukaan laut yang cenderung menghangat khususnya di laut Banda dan laut Seram.
"Hal ini sangat mendukung tersedianya suplai uap air untuk pertumbuhan awan-awan hujan," ujar Wilhelmina.
Dia mengatakan secara lokal pertumbuhan awan-awan hujan (Cumulonimbus) yang menyebabkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat/petir dan angin kencang (kencang sesaat) masih berpotensi terjadi.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021