Semua kabupaten/ kota di provinsi Maluku tercatat hingga 18 Mei 2021 sudah berada dalam zona kuning atau daerah dengan risiko rendah penyebaran virus COVID-19.
"Sembilan kabupaten dan dua kota di Maluku statusnya saat ini sudah berada di zona kuning," kata Ketua Pelaksana Harian Satgas COVID-19 provinsi Maluku Kasrul Selang di Ambon, Rabu.
Menurut dia, kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) memiliki skoring tertinggi yakni 2,94 karena sudah tidak ditemukan kasus COVID-19, diikuti Maluku Barat Daya (MBD) dengan 2,81 serta Buru Selatan (Bursel) dan kabupaten Maluku Tenggara dengan skor masing-masing 2,79.
Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) dan Pulau Buru memiliki nilai sama yakni 2,78, diikuti Kabupaten Kepulauan Tanimbar (2,76), Kota Tual (2,66), Maluku Tengah (92,6), Kepulauan Aru (2,58) dan terendah kota Ambon yakni 2,5.
Kasrul yang juga Sekda Maluku itu didampingi juru bicara Satgas COVID-19 Maluku Adonia Rerung mengatakan, zonasi 11 kabupaten/kota turut berdampak terhadap zonasi provinsi Maluku yang secara keseluruhan yakni zona resiko rendah penyebaran COVID-19 dengan nilai per 16 Mei 2021 yakni 2,56.
"Peningkatan status zonasi untuk seluruh daerah di Maluku dikarena kesadaran masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan secara ketat semakin meningkat," katanya.
Saat ini kasus konfirmasi COVID-19 di Maluku semakin menurun drastis dikarenakan kesadaran masyarakat menggunakan masker, rajin mencuci tangan dan menghindari kerumunan.
Dia berharap kesadaran masyarakat menerapkan protokol kesehatan secara ketat terus ditingkatkan, sehingga baik provinsi maupun 11 kabupaten/kota dapat beralih statusnya ke zona hijau penyebaran COVID-19.
"Jangan karena sudah zona kuning lalu masyarakat lalai atau mengabaikan terhadap protokol kesehatan. Ketaatan terhadap prokes secara ketat menjadi satu-satunya kunci sukses terhindari dari penyebaran COVID-19," tandas Kasrul.
Dia menambahkan, hingga Selasa (18/5) tercatat total kasus konfirmasi di Maluku sebanyak 7.656 orang, di mana angka kesembuhan mencapai 95,18 persen atau sebanyak 7.287 orang, sedangkan meninggal yakni 1,55 persen atau 119 orang.
Sedangkan dalam perawatan tercatat 250 orang atau 3,26 persen dan empat orang lainnya suspek.
Jumlah penderita COVID-19 yang sedang dirawat terbanyak di kabupaten Maluku tengah yakni 117 orang, diikuti Kota Ambon 85 orang dan empat suspek, kepulauan Aru 16 orang, Kabupaten Buru (13), Seram Bagian Barat (SBB) delapan orang, Kepulauan Tanimbar (6) serta Kota Tual (3) dan Maluku Tenggara dua orang.
Sedangkan tiga kabupaten lainnya yakni Seram Bagian Timur (SBT) Buru Selatan, dan Maluku Tenggara Barat, tidak ada kasus konfirmasi maupun dalam perawatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021
"Sembilan kabupaten dan dua kota di Maluku statusnya saat ini sudah berada di zona kuning," kata Ketua Pelaksana Harian Satgas COVID-19 provinsi Maluku Kasrul Selang di Ambon, Rabu.
Menurut dia, kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) memiliki skoring tertinggi yakni 2,94 karena sudah tidak ditemukan kasus COVID-19, diikuti Maluku Barat Daya (MBD) dengan 2,81 serta Buru Selatan (Bursel) dan kabupaten Maluku Tenggara dengan skor masing-masing 2,79.
Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) dan Pulau Buru memiliki nilai sama yakni 2,78, diikuti Kabupaten Kepulauan Tanimbar (2,76), Kota Tual (2,66), Maluku Tengah (92,6), Kepulauan Aru (2,58) dan terendah kota Ambon yakni 2,5.
Kasrul yang juga Sekda Maluku itu didampingi juru bicara Satgas COVID-19 Maluku Adonia Rerung mengatakan, zonasi 11 kabupaten/kota turut berdampak terhadap zonasi provinsi Maluku yang secara keseluruhan yakni zona resiko rendah penyebaran COVID-19 dengan nilai per 16 Mei 2021 yakni 2,56.
"Peningkatan status zonasi untuk seluruh daerah di Maluku dikarena kesadaran masyarakat dalam penerapan protokol kesehatan secara ketat semakin meningkat," katanya.
Saat ini kasus konfirmasi COVID-19 di Maluku semakin menurun drastis dikarenakan kesadaran masyarakat menggunakan masker, rajin mencuci tangan dan menghindari kerumunan.
Dia berharap kesadaran masyarakat menerapkan protokol kesehatan secara ketat terus ditingkatkan, sehingga baik provinsi maupun 11 kabupaten/kota dapat beralih statusnya ke zona hijau penyebaran COVID-19.
"Jangan karena sudah zona kuning lalu masyarakat lalai atau mengabaikan terhadap protokol kesehatan. Ketaatan terhadap prokes secara ketat menjadi satu-satunya kunci sukses terhindari dari penyebaran COVID-19," tandas Kasrul.
Dia menambahkan, hingga Selasa (18/5) tercatat total kasus konfirmasi di Maluku sebanyak 7.656 orang, di mana angka kesembuhan mencapai 95,18 persen atau sebanyak 7.287 orang, sedangkan meninggal yakni 1,55 persen atau 119 orang.
Sedangkan dalam perawatan tercatat 250 orang atau 3,26 persen dan empat orang lainnya suspek.
Jumlah penderita COVID-19 yang sedang dirawat terbanyak di kabupaten Maluku tengah yakni 117 orang, diikuti Kota Ambon 85 orang dan empat suspek, kepulauan Aru 16 orang, Kabupaten Buru (13), Seram Bagian Barat (SBB) delapan orang, Kepulauan Tanimbar (6) serta Kota Tual (3) dan Maluku Tenggara dua orang.
Sedangkan tiga kabupaten lainnya yakni Seram Bagian Timur (SBT) Buru Selatan, dan Maluku Tenggara Barat, tidak ada kasus konfirmasi maupun dalam perawatan.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021