Latihan bersama antara Marinir Indonesia dan Marinir Amerika Serikat bersandi Reconex 21-II mulai memasuki materi mengenai perang di hutan yang dilaksanakan di Hutan Gunung Tumpang Pitu Lampon, Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu.
"Dengan latihan perang di hutan, akan terbentuk kemampuan prajurit yang profesional, andal dan mampu mengatasi tuntutan tugas di segala bentuk medan maupun cuaca secara cepat dan senyap," kata Komandan Satlat Letkol Marinir Supriyono dalam siaran pers Dispen Kormar.
Usaha untuk meningkatkan kemampuan tersebut, katanya, prajurit Intai Amfibi (Taifib) Korps Marinir TNI AL dan United States Marines Corps (USMC) Reconnaissance Unit, yang terlibat dalam latihan bersama menggelar latihan jungle patrol (patroli hutan).
Pada latihan bersama tersebut, prajurit Marinir kedua negara dihadapkan pada materi menembak lorong, visual tracking dan cara bertahan hidup di hutan.
Perwira Operasi Latihan Reconex 21-II Lettu Marinir Eko SS Putra mengatakan, dalam pelaksanaannya Marinir kedua negara dibagi menjadi beberapa tim yang bergantian melaksanakan materi latihan.
Baca juga: Danrem 151/Binaya pimpin pemakaman anggota TNI yang meninggal di Papua
Pada latihan itu, katanya, mereka sangat berhati-hati melangkah dalam mencari jejak musuh yang berlari ke dalam bukit dan hutan. Begitu terlihat, mereka langsung melumpuhkan musuh.
"Jungle patrol ini dilaksanakan dalam rangka mengasah naluri tempur Marinir kedua negara yang dihadapkan dengan medan hutan lebat dan berbukit. Selain itu juga untuk meningkatkan profesionalisme komandan tim dalam memanuverkan prajuritnya," katanya.
Komandan Satlat menyampaikan bahwa pada materi survival, prajurit Intai Amfibi Korps Marinir menjelaskan kepada Marinir AS tentang cara bertahan hidup di hutan dengan memperkenalkan berbagai jenis tanaman hutan yang bisa dimakan secara langsung (tanpa harus dimasak) dan yang tidak bisa dimakan serta memperkenalkan sekaligus mempraktikkan cara menangkap dan memasak sejumlah binatang buas, antara lain biawak dan ular.
"Prajurit Marinir Amerika Serikat cukup antusias dalam mengikuti materi latihan yang diberikan prajurit andal dari Korps Marinir TNI AL tersebut. Meski mulanya terlihat agak geli, ada beberapa prajurit Marinir Amerika terus melakukan tekadnya untuk mencoba mencicipi sejumlah botani dan hewani yang telah dicontohkan terlebih dulu oleh prajurit Korps Marinir TNI AL, bahkan beberapa di antara mereka ada yang mencoba menangkap ular," katanya.
Baca juga: Denpom XVI/1 Ternate periksa kendaraan tentara
Baca juga: Penikaman warga Waai ditangani polisi militer
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021
"Dengan latihan perang di hutan, akan terbentuk kemampuan prajurit yang profesional, andal dan mampu mengatasi tuntutan tugas di segala bentuk medan maupun cuaca secara cepat dan senyap," kata Komandan Satlat Letkol Marinir Supriyono dalam siaran pers Dispen Kormar.
Usaha untuk meningkatkan kemampuan tersebut, katanya, prajurit Intai Amfibi (Taifib) Korps Marinir TNI AL dan United States Marines Corps (USMC) Reconnaissance Unit, yang terlibat dalam latihan bersama menggelar latihan jungle patrol (patroli hutan).
Pada latihan bersama tersebut, prajurit Marinir kedua negara dihadapkan pada materi menembak lorong, visual tracking dan cara bertahan hidup di hutan.
Perwira Operasi Latihan Reconex 21-II Lettu Marinir Eko SS Putra mengatakan, dalam pelaksanaannya Marinir kedua negara dibagi menjadi beberapa tim yang bergantian melaksanakan materi latihan.
Baca juga: Danrem 151/Binaya pimpin pemakaman anggota TNI yang meninggal di Papua
Pada latihan itu, katanya, mereka sangat berhati-hati melangkah dalam mencari jejak musuh yang berlari ke dalam bukit dan hutan. Begitu terlihat, mereka langsung melumpuhkan musuh.
"Jungle patrol ini dilaksanakan dalam rangka mengasah naluri tempur Marinir kedua negara yang dihadapkan dengan medan hutan lebat dan berbukit. Selain itu juga untuk meningkatkan profesionalisme komandan tim dalam memanuverkan prajuritnya," katanya.
Komandan Satlat menyampaikan bahwa pada materi survival, prajurit Intai Amfibi Korps Marinir menjelaskan kepada Marinir AS tentang cara bertahan hidup di hutan dengan memperkenalkan berbagai jenis tanaman hutan yang bisa dimakan secara langsung (tanpa harus dimasak) dan yang tidak bisa dimakan serta memperkenalkan sekaligus mempraktikkan cara menangkap dan memasak sejumlah binatang buas, antara lain biawak dan ular.
"Prajurit Marinir Amerika Serikat cukup antusias dalam mengikuti materi latihan yang diberikan prajurit andal dari Korps Marinir TNI AL tersebut. Meski mulanya terlihat agak geli, ada beberapa prajurit Marinir Amerika terus melakukan tekadnya untuk mencoba mencicipi sejumlah botani dan hewani yang telah dicontohkan terlebih dulu oleh prajurit Korps Marinir TNI AL, bahkan beberapa di antara mereka ada yang mencoba menangkap ular," katanya.
Baca juga: Denpom XVI/1 Ternate periksa kendaraan tentara
Baca juga: Penikaman warga Waai ditangani polisi militer
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021