Yayasan Pelangi Maluku (YPM) membangun jejaring dengan pers di Kota Ambon melalui pertemuan pengembangan jaringan pelayanan (Meeting of Service Network Development ) untuk penanggulangan Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) di daerah ini, Senin.
Digelar di kantor YPM, tidak kurang dari 10 media massa cetak dan elektronik, diantaranya LPP RRI, LPP TVRI, Radio N25, Harian Siwalima, Kompas TV, CNN dan Teras Maluku yang diundang hadir dalam pertemuan itu.
"Pertemuan ini dilakukan untuk membekali rekan-rekan wartawan agar tidak keliru dalam memberitakan atau memberikan informasi tentang masalah HIV/AIDS kepada masyarakat, sekaligus mendukung program pemerintah dalam penanggulangan masalah tersebut," kata Direktur YPM, Rosa Pentury
Ia mengatakan permasalahan HIV dan AIDS telah menjadi masalah global yang bukan hanya terkait dengan masalah kesehatan, tetapi juga sosial yang kompleks dan berdampak sangat luas dalam kehidupan masyarakat.
Sedikitnya ada 242.699 orang Indonesia yang terinfeksi HIV pada 2017. Di Maluku per Maret 2017 terdapat 2.791 kasus yang sama, terbanyak di Kota Ambon dengan angka kasus mencapai 1.600 orang yang terinfeksi.
"Data YPM Januari-Juni 2019 ada 1.101 kasus HIV dan 139 Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) baru yang diperoleh dari seluruh kabupaten/kota, dengan angka pendampingan yang lebih banyak berasal dari Kota Ambon," ujar Rosa.
YPM, kata Rosa, melaksanakan program penjangkauan komunitas beresiko, seperti lelaki seks lelaki (LSL), waria, perempuan seks perempuan (PSP), wanita pekerja seks (WPS) dan pendukung sebaya untuk memastikan mereka tidak tertular HIV, dan yang sudah terinfeksi bisa mendapatkan dukungan pengobatan dan psikologi agar tetap produktif.
Sejalan dengan program penjangkauan, YPM juga diberikan kesempatan oleh Kementerian Kesehatan untuk mendirikan Klinik Voluntary Counselling and Testing (VCT) Komunitas Candela untuk perawatan dukungan dan pengobatan (PDP) bagi penderita HIV/AIDS.
Berdasarkan hasil pemeriksaan Klinik Komunitas Candela pada kuartal pertama 2021, ditemukan kasus positif HIV sebanyak 81 orang dan 10 orang meninggal dunia. Sedangkan pada kuartal kedua 2021 ada 14 kasus baru
"Angka ini cukup mencengangkan. Dulu kalau kita melakukan tes HIV pada 100 orang hanya ditemukan satu kasus positif, sekarang ini jika tes dilakukan pada 10 orang, rata-rata ditemukan dua sampai tiga kasus positif," tandas Rosa.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021
Digelar di kantor YPM, tidak kurang dari 10 media massa cetak dan elektronik, diantaranya LPP RRI, LPP TVRI, Radio N25, Harian Siwalima, Kompas TV, CNN dan Teras Maluku yang diundang hadir dalam pertemuan itu.
"Pertemuan ini dilakukan untuk membekali rekan-rekan wartawan agar tidak keliru dalam memberitakan atau memberikan informasi tentang masalah HIV/AIDS kepada masyarakat, sekaligus mendukung program pemerintah dalam penanggulangan masalah tersebut," kata Direktur YPM, Rosa Pentury
Ia mengatakan permasalahan HIV dan AIDS telah menjadi masalah global yang bukan hanya terkait dengan masalah kesehatan, tetapi juga sosial yang kompleks dan berdampak sangat luas dalam kehidupan masyarakat.
Sedikitnya ada 242.699 orang Indonesia yang terinfeksi HIV pada 2017. Di Maluku per Maret 2017 terdapat 2.791 kasus yang sama, terbanyak di Kota Ambon dengan angka kasus mencapai 1.600 orang yang terinfeksi.
"Data YPM Januari-Juni 2019 ada 1.101 kasus HIV dan 139 Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) baru yang diperoleh dari seluruh kabupaten/kota, dengan angka pendampingan yang lebih banyak berasal dari Kota Ambon," ujar Rosa.
YPM, kata Rosa, melaksanakan program penjangkauan komunitas beresiko, seperti lelaki seks lelaki (LSL), waria, perempuan seks perempuan (PSP), wanita pekerja seks (WPS) dan pendukung sebaya untuk memastikan mereka tidak tertular HIV, dan yang sudah terinfeksi bisa mendapatkan dukungan pengobatan dan psikologi agar tetap produktif.
Sejalan dengan program penjangkauan, YPM juga diberikan kesempatan oleh Kementerian Kesehatan untuk mendirikan Klinik Voluntary Counselling and Testing (VCT) Komunitas Candela untuk perawatan dukungan dan pengobatan (PDP) bagi penderita HIV/AIDS.
Berdasarkan hasil pemeriksaan Klinik Komunitas Candela pada kuartal pertama 2021, ditemukan kasus positif HIV sebanyak 81 orang dan 10 orang meninggal dunia. Sedangkan pada kuartal kedua 2021 ada 14 kasus baru
"Angka ini cukup mencengangkan. Dulu kalau kita melakukan tes HIV pada 100 orang hanya ditemukan satu kasus positif, sekarang ini jika tes dilakukan pada 10 orang, rata-rata ditemukan dua sampai tiga kasus positif," tandas Rosa.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021