Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Direktorat Jenderal telah menyelesaikan pembangunan satu menara Rusun ASN Kementerian PUPR lengkap dengan mebel dan fasilitas pendukungnya di Ambon senilai Rp26 miliar.
"Kementerian PUPR akan terus membangun rumah susun untuk ASN mengingat semakin terbatasnya lahan untuk hunian," ujar Direktur Rumah Susun Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Maryoko Hadi dalam rilis di Jakarta, Rabu.
Maryoko menjelaskan, ke depan diperkirakan akan ada perubahan pola kebiasaan hunian secara perlahan akan mengalami pergeseran.
Baca juga: Pemkot Ambon serahkan kunci Rusun di Nania bagi ASN
Hal tersebut, masih menurut dia, akan membuat orang yang dahulu bertempat tinggal di rumah tapak mau tak mau akan beralih ke rumah susun karena semakin terbatasnya lahan.
"Jadi ASN yang sudah mulai hidup di rumah susun tentu akan lebih terbiasa hidup di hunian vertikal," ucapnya.
Ia juga mengemukakan bahwa salah satu tugas ASN yang tinggal di Rusun selain mengelola juga wajib menjaga bangunan ini agar tetap bersih dan nyaman untuk ditempati.
Sebagai informasi rumah susun ASN Kementerian PUPR yang telah dibangun ini berjumlah satu menara setinggi tiga lantai dengan jumlah 35 unit tipe 45.
Dengan total anggaran pembangunan Rusun tersebut senilai Rp26 miliar, Rusun ini dilengkapi dengan mebel seperti meja, kursi, tempat tidur serta fasilitas pendukung lainnya seperti taman serta lahan parking pendukung hunian rumah susun.
Baca juga: Pemkot Ambon beri kesempatan ASN daftar Rusun
Kepala Bagian Keuangan dan Barang Milik Negara Ditjen Perumahan Sumadiyono dalam laporannya mengatakan, jumlah penghuni rumah susun ASN PUPR yang telah terseleksi sebanyak 34 orang.
Dia memaparkan, para ASN tersebut berasal dari beberapa unit organisasi diantaranya Direktorat Jenderal Bina Marga sebanyak 14 orang, Direktorat Sumber Daya Air 13 orang, Direktorat Jenderal Cipta Karya lima orang dan Direktorat Jenderal Bina Konstruksi dua orang.
Kepala Biro Pengelolaan Barang Milik Negara Setjen Kementerian PUPR Tri Agustiningsih mengatakan, rumah susun yang sudah terbangun di beberapa tempat di provinsi-provinsi yang ada Indonesia, dibangun oleh Direktorat Jenderal Perumahan dan salah satunya adalah rumah susun untuk ASN.
“Ada beberapa hal yang melatarbelakangi sehingga di bangunnya rumah susun. Salah satunya terkait pengembangan unit organisasi dan unit kerja di lingkungan Kementerian PUPR semakin tahun semakin bertambah, sehingga dibutuhkan juga sumber daya manusia yang semakin banyak dan ini yang terjadi hampir di seluruh provinsi sehubungan dengan dibentuknya balai-balai yang baru. Sehingga tentunya membutuhkan tempat hunian yang layak bagi ASN kita di Kementerian PUPR," ujarnya.
Baca juga: Rusun bagi ASN di Malra ditempati oknum-oknum tidak berhak
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021
"Kementerian PUPR akan terus membangun rumah susun untuk ASN mengingat semakin terbatasnya lahan untuk hunian," ujar Direktur Rumah Susun Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Maryoko Hadi dalam rilis di Jakarta, Rabu.
Maryoko menjelaskan, ke depan diperkirakan akan ada perubahan pola kebiasaan hunian secara perlahan akan mengalami pergeseran.
Baca juga: Pemkot Ambon serahkan kunci Rusun di Nania bagi ASN
Hal tersebut, masih menurut dia, akan membuat orang yang dahulu bertempat tinggal di rumah tapak mau tak mau akan beralih ke rumah susun karena semakin terbatasnya lahan.
"Jadi ASN yang sudah mulai hidup di rumah susun tentu akan lebih terbiasa hidup di hunian vertikal," ucapnya.
Ia juga mengemukakan bahwa salah satu tugas ASN yang tinggal di Rusun selain mengelola juga wajib menjaga bangunan ini agar tetap bersih dan nyaman untuk ditempati.
Sebagai informasi rumah susun ASN Kementerian PUPR yang telah dibangun ini berjumlah satu menara setinggi tiga lantai dengan jumlah 35 unit tipe 45.
Dengan total anggaran pembangunan Rusun tersebut senilai Rp26 miliar, Rusun ini dilengkapi dengan mebel seperti meja, kursi, tempat tidur serta fasilitas pendukung lainnya seperti taman serta lahan parking pendukung hunian rumah susun.
Baca juga: Pemkot Ambon beri kesempatan ASN daftar Rusun
Kepala Bagian Keuangan dan Barang Milik Negara Ditjen Perumahan Sumadiyono dalam laporannya mengatakan, jumlah penghuni rumah susun ASN PUPR yang telah terseleksi sebanyak 34 orang.
Dia memaparkan, para ASN tersebut berasal dari beberapa unit organisasi diantaranya Direktorat Jenderal Bina Marga sebanyak 14 orang, Direktorat Sumber Daya Air 13 orang, Direktorat Jenderal Cipta Karya lima orang dan Direktorat Jenderal Bina Konstruksi dua orang.
Kepala Biro Pengelolaan Barang Milik Negara Setjen Kementerian PUPR Tri Agustiningsih mengatakan, rumah susun yang sudah terbangun di beberapa tempat di provinsi-provinsi yang ada Indonesia, dibangun oleh Direktorat Jenderal Perumahan dan salah satunya adalah rumah susun untuk ASN.
“Ada beberapa hal yang melatarbelakangi sehingga di bangunnya rumah susun. Salah satunya terkait pengembangan unit organisasi dan unit kerja di lingkungan Kementerian PUPR semakin tahun semakin bertambah, sehingga dibutuhkan juga sumber daya manusia yang semakin banyak dan ini yang terjadi hampir di seluruh provinsi sehubungan dengan dibentuknya balai-balai yang baru. Sehingga tentunya membutuhkan tempat hunian yang layak bagi ASN kita di Kementerian PUPR," ujarnya.
Baca juga: Rusun bagi ASN di Malra ditempati oknum-oknum tidak berhak
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2021