Jakarta (ANTARA) - Brazil boleh jadi meninggalkan Olimpiade Tokyo 2020 dengan kesuksesan mempertahankan medali emas sepak bola putra, tapi pencapaian itu menyisakan konflik terkait sponsor di antara dua otoritas olahraga negara Amerika Latin itu.
Dilaporkan Reuters pada Senin dini hari WIB, Komite Olimpiade Brazil (COB) bertekad akan mengambil tindakan terhadap konfederasi sepak bola Brazil (CBF) atas insiden yang mewarnai upacara pengalungan medali emas di leher Dani Alves dkk di Stadion Internasional Yokohama pada Sabtu (7/8).
Selepas mengalahkan Spanyol 2-1 lewat babak tambahan waktu, Malcolm sang pencetak gol kemenangan dan rekan-rekannya yang lain menaiki podium dengan mengikatkan jaket tim mereka di pinggang.
Walhasil, logo Nike yang terpampang di antara medali emas Brazil, ketimbang simbol apparel olahraga China, Peak.
Baca juga: Brazil raih emas Olimpiade 2020 usai kalahkan Spanyol 2-1
Nike merupakan sponsor resmi timnas Brazil di bawah CBF, sedangkan COB punya kontrak sponsor dengan Peak sebagai apparel kontingen Negeri Samba itu di Olimpiade Tokyo.
"COB tidak bisa menerima sikap CBF dan para pemain tim sepak bola Brazil dalam upacara pengalungan medali," demikian pernyataan resmi COB.
"Setelah Olimpiade selesai, COB akan mengumumkan langkah yang diambil demi menjaga hak-hak Gerakan Olimpiade, para atlet dan sponsor kami," tulis pernyataan yang sama.
Sementara itu, juru bicara CBF mengaku tidak memahami duduk perkara insiden tersebut saat dikonfirmasi.
Baca juga: Brazil tekuk Jerman 4-2 di laga perdana Grup D Olimpiade, bintang baru Tim Samba lahir
Baca juga: Lima tahun usai Rio, Brazil akhirnya capai posisi tertinggi Olimpiade di Tokyo