Ternate (ANTARA) - Karantina Pertanian Ternate Wilayah Kerja Sanana, Maluku Utara (Utara) mencegah penyelundupan 32 ekor biawak tidak bertuan yang ditemukan petugas saat melakukan patroli di KM Bunda Maria di pelabuhan Sanana, Kepulauan Sula.
"Biawak tersebut disembunyikan di bagian sudut ruangan dapur kapal. Puluhan biawak tersebut berasal dari Dofa dengan daerah tujuan tidak jelas. Rute pelayaran KM. Bunda Maria dari Kepulauan Sula akan berakhir di Manado, Sulwasei Utara (Sulut)," kata Kepala Karantina Pertanian Ternate, Yusup Patiroy di Ternate, Rabu.
Selain biawak, petugas Karantina juga menemukan tiga ekor ayam Bangkok dan satu box daging babi tanpa sertifikat kesehatan.
Menurut Yusup, , setiap lalu lintas komoditas hewan dan tumbuhan, termasuk produk turunannya harus dilengkapi sertifikat kesehatan dari Karantina dan ini untuk mencegah tersebarnya hama maupun penyakit hewan dan tumbuhan.
"Tidak ada yang bisa menjamin hewan maupun produknya yang kita temukan ini sehat jika tidak diperiksa terlebih dahulu,” ujarnya.
Yusup mengemukakan, modus penyelundup sangat beragam. Namun, pihaknya selalu berupaya untuk mengamankan dan mewaspadai setiap modus yang semakin berkembang.
Puluhan biawak yang ditemukan saat ini diamankan di kantor Karantina Ternate Wilayah Kerja Sanana.
“Biawak termasuk satwa liar, sehingga harus ada perizinan khusus. Selain pencegahan hama penyakit hewan dan tumbuhan, karantina juga bertanggung jawab dalam pelestarian sumber daya alam hayati hewan dan tumbuhan Malut. Oleh karena itu, kita selalu bekerja sama dengan instansi terkait di tempat-tempat pemasukan dan pengeluaran,” tandas Yusup.
Karantina Ternate cegah penyelundupan 32 ekor biawak, begini penjelasannya
Rabu, 29 September 2021 13:31 WIB