Ambon (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku menyatakan Kota Ambon mengalami inflasi sebesar 0,23 persen pada Oktober 2021 yang dipicu kenaikan tarif angkutan udara dan cabai rawit.
"Inflasi ini membuat inflasi tahun kalender Kota Ambon Oktober 2021 tercatat sebesar 2,07 persen, dan inflasi tahun ke tahun tercatat sebesar 1,82 persen," kata Koordinator Fungsi Statistik Distribusi Kantor BPS Provinsi Maluku Jessica Pupella di Ambon, Senin.
Dari 368 komoditas tercatat selama Oktober 2021, lanjut dia, sebanyak 76 komoditas mengalami kenaikan harga, sedangkan 42 komoditas mengalami penurunan harga di Kota Ambon.
Baca juga: BPS: Mobilitas penduduk di tempat belanja alami pemulihan, mal dan tempat wisata mulai ramai
Sebanyak 10 komoditas utama yang mengalami kenaikan harga dan memberikan andil terbesar terhadap inflasi Kota Ambon, diantaranya adalah angkatan udara (0,11 persen), cabai rawit (0,10 persen) dan cabai merah (0,05 persen)
Kemudian, minyak goreng (0,04 persen), roti manis (0,03 persen),ikan layang (0,02 persen),seng (0,01 persen), bayam (0,01 persen), besi beton (0,01 persen) dan lemon (0,01 persen).
Selain itu, 10 komoditas utama tercatat mengalami penurunan harga atau memberikan andil terhadap deflasi seperti kangkung (0,08 persen), telur ayam (0,04 persen), ikan cakalang (0,04 persen), bawang merah (0,02 persen), beras (0,01 persen) dan talas/keladi (0,01 persen).
Selanjutnya, labu siam yang mengalami deflasi 0,01 persen, bawang putih (0,01 persen), ikan kembung (0,01 persen), dan anggur (0,009 persen).
Dari 90 kota Indeks Harga Konsumen (IHK), peringkat IHK Kota Ambon berada di posisi 20. Sedangkan inflasi bulanan Kota Ambon berada pada posisi 32, inflasi tahun kalender pada posisi 9 dan inflasi tahun ke tahun (yoy) pada peringkat 44.
Baca juga: BPS: Ambon mengalami inflasi sebesar 0,12 persen, begini penjelasannya
Baca juga: NTP Maluku Utara turun 0,56 persen, begini penjelasannya