Ternate (ANTARA) - Kapolda Maluku Utara (Malut), Irjen Pol Risyapudin Nursin meminta jajarannya untuk terus ikut memantau pergerakan harga, ketersediaan dan kebutuhan ekonomi masyarakat jelang perayaan Idul Fitri 1443 Hijriah.
"Kita semua harus dapat memahami hal tersebut yang tentunya berdampak kepada kita semua yang contohnya seperti harga BBM, minyak goreng, maupun harga bahan pokok yang mengalami kenaikan dan hal ini juga tentunya berpengaruh baik kepada dunia ekonomi maupun perindustrian," kata Kapolda di Ternate, Kamis.
Dia juga meminta semua pihak untuk mengontrol dan mengantisipasi hal tersebut khususnya untuk wilayah Provinsi Malut. yang mana hal ini akan terus bergulir karena masalah ini tidak dapat ditanggulangi karena memang negara yang sedang dalam konflik tersebut memang merupakan penghasil migas terbesar kedua di dunia.
"Jangan sampai kita tidak dapat mengantisipasi hal ini serta kita harus mampu dalam memberikan pelayanan yang baik di tengah-tengah masyarakat khususnya untuk satuan di wilayah.terutama para Kasat Binmas dan Kasat Polair di wilayah karena banyak program yang harus dilaksanakan seperti program DPT minyak goreng yang harus segera kita laksanakan," katanya
Olehnya itu, Kapolda mengharapkan dengan adanya pelaksanaan rakernis ini kita dapat menginventarisir dan mengetahui program apa saja yang diberikan oleh pemerintah dalam membangun ekonomi nasional sehingga nantinya tidak ada keragu raguan dalam pelaksanaannya di lapangan.
"Rakernis yang dilaksanakan merupakan sarana bagi semua, untuk mengkaji dan mengevaluasi, baik terkait pencapaian maupun hambatan pelaksanaan tugas serta strategi menghadapi berbagai tantangan tugas ke depan, dengan yang kita lakukan diharapkan akan mampu," katanya.
Selain itu, juga menetapkan serta merumuskan kebijakan dan program-program yang dapat mengatasi berbagai hambatan yang ada sehingga seluruh pelaksanaan tugas dapat berjalan secara efektif dan efisien serta mencapai hasil yang diharapkan.
Kapolda Malut minta jajarannya pantau kebutuhan ekonomi masyarakat, sering dimanipulasi pedagang
Kamis, 28 April 2022 21:54 WIB