Ternate (ANTARA) - Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ternate, Maluku Utara (Malut) berhasil mengevakuasi sebuah perahu motor cepat (speedboat) berpenumpang 20 orang dengan rute dari Sofifi menuju ke Ternate mengalami mati mesin di tengah perjalanan dan hanyut ke perairan Sidangoli.
Kepala Basarnas Ternate Fathur Rahman dihubungi di Ternate, Selasa, mengatakan kronologis perahu motor cepat berangkat dari Sofifi menuju Ternate, di tengah perjalanan perahu motor tersebut mengalami mati mesin.
Ia menyebut kejadian singkat pada 9 Oktober 2023 pukul 19.30 WIT dan sekitar pukul 20.15 WIT Basarnas Ternate yang menerima laporan kejadian dari seorang penumpang, petugas langsung bergerak cepat untuk melakukan bantuan evakuasi. Pukul 20.30 WIT, Tim Rescue bergerak menuju LKP dengan menggunakan RIB 04 Ternate.
Baca juga: Basarnas selamatkan seorang nelayan di perairan Ternate
Pukul 20.56 WIT, Tim Rescue tiba di lokasi kejadian dan langsung melaksanakan proses evakuasi terhadap 13 orang korban ke RIB 04 menuju Pelabuhan Semut Mangga Dua Ternate.
Empat orang dievakuasi oleh speedboat yang melintas, sementara speedboat dan ABK 3 orang ditarik ke Sofifi oleh speedboat penumpang lainnya pukul 22.15 WIT dan tim tiba di Pelabuhan Semut Ternate.
Sehingga, kata Fathur Rahman, dengan telah dievakuasi seluruh penumpang dan ABK dalam keadaan selamat, operasi SAR selesai dan ditutup.
Jumlah korban sebanyak 20 orang, 17 orang diantaranya merupakan penumpang dan 3 orang ABK. Speedboat bernama Indah Permata berwarna biru-putih rute Pelabuhan Sofifi tujuan Pelabuhan Armada Semut Ternate
Sementara itu, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Ternate meminta kepada seluruh pemilik speedboat yang beroperasi mengangkut penumpang tujuan antar-pulau di Malut dapat melengkapi perahunya dengan alat navigasi berupa peralatan komunikasi, menyusul kondisi cuaca yang memburuk dalam sepekan terakhir.
Kepala KSOP Kelas II Ternate Rushan Muhammad ketika dikonfirmasi mengatakan ke depan semua speedboat di Malut harus memiliki alat komunikasi agar jika terjadi masalah dalam pelayaran dapat menghubungi instansi terkait.
Baca juga: Basarnas Ternate cari nelayan hilang di perairan Halmahera Utara
Selama ini speedboat di Malut tidak memiliki alat komunikasi, sehingga terkadang kalau terjadi sesuatu, misalnya mesin mati atau terjebak dengan cuaca buruk, biasanya keluarga penumpang yang melapor ke petugas.
Dia mengatakan angkutan speedboat memiliki peran penting dalam mendukung kelancaran mobilitas masyarakat di Malut, khususnya untuk jarak dekat, seperti dari Kota Ternate ke Kota Tidore Kepulauan, tetapi fasilitas keselamatan penumpang yang dimiliki umumnya hanya jaket pelampung.
Selama ini, kata Rushan, sering terjadi speedboat mengalami mati mesin atau terjebak cuaca buruk dalam pelayaran mengangkut penumpang, tetapi mereka tidak dapat menghubungi.
Petugas syahbandar atau instansi terkait, karena tidak memiliki alat navigasi, terkadang laporan itu diketahui oleh petugas ketika keluarga penumpang datang melapor.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Basarnas Ternate evakuasi speedboat berpenumpang 20 orang