Jakarta (ANTARA) - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengatakan penting bagi Indonesia terus memperlihatkan kepada internasional kinerja berbobot dalam upaya pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) yang didukung bantuan internasional.
"Kita penting menunjukkan kepada internasional bahwa kita kerjanya berbobot tidak hanya main-main," kata Menteri LHK Siti ketika ditemui media usai membuka Workshop Pelaksanaan Result Based Contribution (RBC) Tahap 1 Norway di Jakarta, Kamis.
Siti menjelaskan bahwa Indonesia sudah mendapatkan dukungan dari berbagai komunitas internasional untuk mencapai target iklim, termasuk kolaborasi dengan Norwegia untuk pendanaan berdasarkan kinerja penurunan emisi GRK dari pengurangan deforestasi dan degradasi hutan.
Pada Oktober 2022, Norwegia sudah membayar pendanaan berbasis kinerja sebesar 56 juta dolar AS atau sekitar Rp876 miliar. Untuk pembayaran kedua sebesar 100 juta dolar AS atau setara Rp1,56 triliun dari Norwegia pada Desember 2023.
Baca juga: Menteri LHK resmikan Rumah Kolaborasi Konsultasi Iklim dan Karbon
Pembayaran ketiga selesai sampai dengan Januari lalu sebesar 156 juta dolar AS sekitar Rp2,4 triliun. Pendanaan keempat masih dalam proses negosiasi dan diharapkan selesai pada September mendatang.
Dalam pendanaan pertama dari Norwegia digunakan untuk mendukung lima kegiatan di bidang sektor kehutanan dan penggunaan lahan (Forestry and Other Land Uses/FOLU). Termasuk pengelolaan hutan lestari, peningkatan cadangan karbon, konservasi, pengelolaan gambut dan mangrove serta instrumen dan informasi.
"Kita sebetulnya punya ruang besar untuk menjelaskan jadi orang luar jangan nebak-nebak saja Indonesia seperti apa sih. Ini governing prosedurnya berjalan," kata Siti.
Dalam kesempatan yang sama, Duta Besar Norwegia untuk Indonesia Rut Kruger Giverin mengatakan pihaknya mengapresiasi capaian luar biasa yang sudah dicapai Indonesia dalam penurunan emisi GRK dengan menekan deforestasi.
"Indonesia mengelola pendanaan itu tapi kami sangat berterima kasih dan terkesan dengan acara hari ini oleh Ibu Menteri (Siti Nurbaya) untuk mengumpulkan pemangku kepentingan berbeda yang terlibat dalam aktivitas untuk mendukung rencana itu," kata Dubes Norwegia Rut.